ASWAJADEWATA.COM | BADUNG
Pembersihan lahir bathin bisa kita dapatkan di lingkungan kita, jika terbangun rasa saling memahami antar warga. Artinya dalam keberadaan umat agar jangan sampai ada kesalah pahaman.
Demikian disampaikan oleh I Wayan Sutama Asmara, S.Sos selaku Bendesa Adat Kuta Selatan, saat memberi sambutan dalam peringatan Maulid Nabi SAW yang digelar oleh Majlis Ta’lim YATASHO Jimbaran-Badung, Minggu malam (24/11).
“Sesungguhnya saya punya keinginan bagaimana daerah Jimbaran ini dapat menjadi pilot project dalam hal kebersamaan umat beragama. Bagaimana kesatuan umat ini dapat menjadi contoh. Khususnya di Jimbaran , dan umumnya di Bali. Ini saya yakin juga adalah keinginan seluruh warga lingkungan Jimbaran.” katanya.
Sutama mengungkapkan bagaimana dia diminta oleh pengurus untuk terlibat dalam proses pembangunan Musholla Al Fatah (Taman Griya) di daerah Jimbaran. Akhirnya ia memutuskan menerimanya karena menurutnya segala sesuatu jika dilakukan dengan koordinasi akan menghasilakan keputusan-keputusan yang baik.
“Saya pernah memberikan saran kepada saudara-saudara saya (Hindu), jika sekiranya butuh, dan mengingat dari segi jarak dan kemacetan di daerah ini, pake saja musholla yang ada 3 di lingkungan ini untuk berkegiatan, untuk mempermudah dan kenyamanan bersama. Tentunya dengan berkoordinasi dulu dengan pihak pengurus.” ujarnya.
Walaupun Sutama tidak tau persis bagaimana peraturan yang ada dalam tempat ibadah itu, namun dia berkeyakinan bahwa hal tersebut dapat dibicarakan.
“Kuncinya saya kira adalah untuk selalu membangun koordinasi dan komunikasi yang baik,” tegasnya sekali lagi.
Peringatan Maulid Nabi malam itu dihadiri pula oleh Ketua PWNU Bali KH. Abdul Azis dan beberapa jajaran pengurus lain, serta berbagai komunitas seperti Ikawangi, IWJ, KAMALI, dan banyak lagi. Sedangkan sebagai penceramah, dihadirkan Dr. KH. Abdullah Samsul Arifin, MHI. yang juga adalah Ketua PCNU Jember, Jatim.
Reportase: Dadie W. Prasetyoadi
Foto:Ikhsan Noor
