Oleh: Hamzah Sahal Kemarin, saya bertemu dengan Taufik Rahzen, seorang budayawan kelahiran Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Kalau tidak keliru, ini yang ketiga kalinya bertemu dengan dia, persisnya mendengarkan dia bicara. Pertemuan pertama terjadi saat dia menjadi moderator di sebuah seminar akbar bersama Pramudya, Gus Dur, Mansur Fakih, dan Gadis Arivia, di UGM, sekitar 2002/2003, tidak [...]