Friday 19th April 2024,

Ketua MUI Bali, Usaha merawat Budaya Harus Dilakukan Terus Menerus

Ketua MUI Bali, Usaha merawat Budaya Harus Dilakukan Terus Menerus
Share it

ASWAJADEWATA.COM – Dua jam berbincang bersama H. Taufiq As’adi Ketua MUI Provinsi Bali terasa adalah waktu yang sangat singkat, apalagi jika berbicara tentang interaksi antar umat beragama di Bali khususnya masyarakat Muslim dan Hindu yang terjalin sejak 500 tahun yang lalu.

Ditemui tim LTN NU Bali di kantor MUI Provinsi Bali di Denpasar terkait rencana Bedah Buku “Fikih Muslim Bali” guna lebih menyebar luaskan kandungan isi buku tersebut di kalangan masyarakat Denpasar.

Buku “Fikih Muslim Bali” dianggap oleh pihak MUI Bali sangat aktual dan penting bagi semakin eratnya hubungan antar umat beragama di Bali.

“MUI berkepentingan untuk mendorong kreatifitas para penulis yang bisa menyampaikan realita yang ada pada masyarakat, bahkan jika bisa tidak hanya sebatas lokal, tapi secara internasional dengan mulai menerjemahkan buku-buku yang telah dihasilkan ke dalam bahasa asing, seperti bahasa Inggris dan Mandarin,” Ujar H. Taufiq.

“Hal ini ditujukan agar Bali dapat memberi kontribusi bagi usaha perdamaian dunia seperti yang termuat dalam konstitusi dan termaktub pada teks Pembukaan UUD’45.” Tambahnya.

Menurutnya, usaha-usaha untuk merawat budaya lokal harus terus menerus dilakukan oleh masyarakat agar hubungan mesra antar pemeluk agama yang telah dibangun sejak beberapa generasi di Bali ini dapat terjaga dengan baik, bahkan dapat menjadi perisai ampuh di tengah proxy war saat ini yang mulai mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. ” Sekarang ini kita tidak sedang dalam perang senjata, namun perang budaya. Ada upaya dari luar untuk menjauhkan kita dari budaya kita sendiri,” paparnya kemudian.

Tiga hal yang ditekankan oleh beliau mengutip sabda Rasulullah Saw berkaitan dengan hubungan antara Muslim dan Non Muslim yaitu, “Pertama, apabila mengadakan perjanjian, maka tunaikanlah perjanjian itu. Kedua, jangan pernah putuskan hubungan persaudaraan dengan keluarga yang berbeda keyakinan sampai kapanpun juga. Ketiga, jika diberi amanah maka tunaikan amanah itu dengan sebaik-baiknya”.

“Maka dikatakan bahwa seseorang yang membunuh Kafir Dzimmy tidak akan pernah merasakan bau Surga, apalagi memasukinya” Pungkasnya.

(dad)

 

Like this Article? Share it!

Leave A Response

Translate »