Wednesday 24th April 2024,

Mudik, Ritual Muslim Nusantara Penguat Silaturahmi

Mudik, Ritual Muslim Nusantara Penguat Silaturahmi
Share it

ASWAJADEWATA.COM – “Nak, kapan jadinya kamu pulang?”, pertanyaan yang kerap dilontarkan para orang tua yang berada terpisah dari anak-anaknya ini menjadi hal lumrah di saat waktu jelang hari raya Idul Fitri (lebaran) tiba. Sepertinya ada kekhawatiran dari nada pertanyaan mereka bahwa si anak bakal lupa akan momen spesial itu, sehingga merasa perlu untuk terus menerus mengingatkannya.

Tak dapat dipungkiri bahwa ritual berkumpul dengan sanak famili sambil saling memohonkan maaf satu dengan yang lain ini menjadi saat yang paling ditunggu-tunggu pada setiap hari raya Idul Fitri di Indonesia. Tradisi khas masyarakat muslim Nusantara ini menjadi terkenal pula di seluruh dunia karena banyaknya pekerja muslim Indonesia bekerja di negara-negara tetangga.

Pemudik dengan kapal laut

Pergerakan massive manusia terjadi di setiap daerah dalam waktu yang hampir bersamaan. Bandara udara, terminal bis, stasiun kereta api, dan pelabuhan-pelabuhan laut dipadati oleh pemudik. Transaksi keuangan masyarakat pun meningkat serta merta, menyebabkan pergerakan ekonomi seiring bergerak cepat pula.

Terlepas dari semua ini, dengan latar belakang ekonomi yang berbeda-beda, masyarakat seperti menemukan caranya masing-masing dalam menikmati momen tahunan ini. Seluruh perhatian pemerintah dikerahkan untuk menunjang aktifitas masyarakat tersebut dengan melibatkan lintas departemen guna melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya. Hal ini memungkinkan masyarakat untuk dapat memilih moda transportasi yang sesuai dengan kemampuan dan keinginan mereka.

Semangat silaturahmi ini tanpa sadar mewarnai aspek kehidupan bangsa, membuat semua anak bangsa sejenak melupakan setiap perselisihan dan perdebatan publik yang terjadi sejak setahun ini hingga pasca pemilu. Semua orang hanyut dalam antusiasme persaudaraan yang menjadi salah satu esensi Lebaran itu sendiri yaitu, kembalinya manusia dalam keadaan fitrahnya. Sebagai sesama makhluk ciptaan Allah SWT, kita semua adalah saudara dalam kemanusiaan (Ukhuwah Insaniyah). Semoga semangat fitrah persaudaraan ini tetap terjaga di bumi Nusantara selamanya.

(dad)

 

 

 

Like this Article? Share it!

Leave A Response

Translate »