Thursday 25th April 2024,

Rayakan 4 Tahun Pernikahan, Pasutri Muda ini Berbagi Takjil Jamu Kunyit Asem

Rayakan 4 Tahun Pernikahan, Pasutri Muda ini Berbagi Takjil Jamu Kunyit Asem
Share it

ASWAJADEWATA.COM |

Rabu, 29 April 2020 kemarin merupakan momen istimewa bagi pasangan muda asal Kampung Islam Kepaon Bali, Muhlisin dan Sela. Pada hari itu, Pasutri muda ini merayakan hari pernikahannya yang ke empat tahun.

Bukan pesta mewah atau rekreasi ke tempat wisata, pasutri ini memilih untuk berbagi takjil dan sebotol jamu kunyit asam untuk tetangga sekitar.

“Saya bukan orang kaya, tapi saya ingin berbagi. Dan saya cuman bisa bikin jamu kunyit asam resep dari keluarga. Semoga bisa bermanfaat terutama untuk meningkatkan imunitas tubuh,” kata sang suami saat dimintai keterangan tim Aswaja Dewata.

Muhlisin dengan jamunya

Muhlisin mendapatkan resep jamu kunyit asam dari kedua orangtuanya. Orang tua kang Muhlis sudah bertahun-tahun meramu jamu kesehatan dengan bahan alami dan selalu terjaga keasliannya.

“Sebenarnya sudah lama saya diajarkan untuk meramu jamu, tapi baru kali ini saya lebih intens belajar karena kebetulan banyak waktu longgar setelah dari kantor, (tempatnya bekerja) meminta karyawannya kerja di rumah masing-masing” tambahnya.

Sejak saat itu kang Muhlis belajar betul meramu jamu tradisional sebagaimana resep yang diberikan secara turun-temurun oleh keluarganya. Sehingga kualitas cita rasa dan khasiatnya masih tetap terjaga.

Kang Muhlis menyadari jika akhir-akhir ini banyak tukang jamu bermunculan. Namun baginya itu bukan suatu masalah atau pesaing dagang. Justru kang Muhlis bersyukur, banyak yang jualan jamu berarti banyak yang peduli akan kesehatan masyarakat.

“Bukan cuma saya, pedagang jamu Alhamdulillah saat ini banyak bermunculan. Semoga banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya menjaga imun tubuh terutama ditengah menghadapi pandemi ini dengan ikhtiar rajin minum jamu,” paparnya.

Disisi lain Muhlisin juga berharap agar tidak ada oknum-oknum penjual jamu yang hanya memanfaatkan momentum pandemi Covid-19. Ia berharap agar para penjual jamu bisa istiqomah untuk membantu masyarakat menjaga kesehatannya.

Sela, sang Istri membagikan jamu takjil kepada para tetangga sekeliling tempat tinggal mereka

“Saya berharap tidak ada yang memanfaatkan momentum. Jual jamu itu niatkan untuk tujuan mulia, yaitu membantu masyarakat menjaga kesehatannya, sehingga dalam racikannya tetap mengutamakan kualitas dan khasiatnya,” tandasnya.

Kang Muhlis setiap hari melayani pemesan jamu kunyit asam secara online via WA 081236032285. Atau jika ada yang ingin mencoba bisa langsung ke gerainya di jalan Pura Taman Sari, Pamogan, Denpasar Selatan.

Penulis: Ikhsan Noor
Editor: Dadie W. Prasetyoadi

Like this Article? Share it!

Leave A Response

Translate »