Wednesday 24th April 2024,

Abu Lahab Pernah Mencintai Nabi

Abu Lahab Pernah Mencintai Nabi
Share it

ASWAJADEWATA.COM |

Oleh: Qowi Alaska

Ada adagium klasik kalau tak luput seperti ini “al-jaza min jinsil amal “Balasan akan didapat sesuai dengan amal perbuatan”. Orang yang berbuat baik, akan mendapat balasan kebaikan. Dan orang yang berbuat jahat, akan mendapat balasan yang buruk.

Karena Ini merupakan suatu ketentuan ilahi. Salah satu prinsip dari banyak prinsip yang menegaskan bahwa Allah memang Maha Adil, Maha Bijaksana, dan Maha Mampu. Prinsip pembalasan Rabbani ini senantiasa terjadi saat di dunia dan akhirat dengan berdasarkan keadilan. Tidak ada keberpihakan kepada person tertentu.

Mengenai hal ini ada kisah menarik dari Negri Arab. Seorang pria bernama lengkap Abdul uzzah bin Abdul Muthlib bin Hasym bin Abdi Manaf bin Qusyai bin Kilab. Atau yang mashur disebut Abu Lahab. Adalah seorang pembesar suku Quraisy yang merupakan salah satu pamanda Rasulullah Saw

Siapa yang tak kenal dengan Abu lahab dan istrinya, Ummu jamil tidak pernah sedikitpun melewatkan cara apapun untuk mendiskreditkan dan menciderai gusti kanjeng nabi Muhammad Saw. Mulai dari meludahi wajah nabi, melempari dengan kotoran unta dan menimpuknya dengan batu. Bahkan dari sangat bencinya Abu lahab kepada nabi Muhammad, abu lahab sampai tega hati ingin menghabisi nyawa kemenakannya sendiri.

Dari sangat buruknya tabiat dan budi pekerti Abu lahab, sampai Allah mengabadikannya di dalam Al-qur’an suarat  Al lahab

تبت يدا أبي لهب وتب#

 ما أغنى عنه ما له و ما كسب #

 سيصلى نارأ ذات لهب #

وامر أته حما لة ااحطب#

 في جيد ها حبل من مسد#

Artinya:

Binasalah kedua tangan Abu lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. Tidaklah berfaedah kepadanya harta benda dan apa yang ia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar. Yang di lehernya ada tali dari sabut.

Kendati demikian. Sebagaimana yang dijelaskan di awal. Sekalipun Abu lahab diabadikan di dalam firman Allah Swt. Allah Swt tetap bertindak adil dan bijaksana terhadap Abu lahab. Sebagaimana dijelaskan oleh seorang cendekiawan muslim dalam ilmu – ilmu Qu’an  Prof. Dr. AG. H. Muhammad Quraish Shihab, Lc., M.A. Dalam bukunya yang berjudul membaca Sirah Nabi Muhammad

Di saat kelahiran nabi Muhammad Saw. Abu lahab gembira bukan kepalang, mendengar berita kelahiran Anak laki – laki dari saudara kandungnya ( Abdullah ). Samapi Jariyyah-nya ( hamba sahaya / Budak )  bernama Tsuwaibah yang mengantarkan berita kelahiran baginda nabi kepada Abu lahab dibebaskan dan dimerdekakan.

Kegembiraan Abu lahab atas kelahiran gusti kanjeng nabi diberi ganjaran oleh Allah Swt. Sebagaimana dijelaskan di dalam suatu riwayat. Setahun setelah kematian Abu lahab, al-abbas saudara Abu lahab. Al-abbas bermimpi melihat Abu lahab mengenakan pakaian putih dan ia menanyainya tentang keadaannya. Dalam mimpi itu Abu lahab berada di dalam neraka, hanya saja setiap malam senin Allah meringankan siksanya. Karena gembira mendengar kelahiran nabi Muhammad Saw dan memerdekakan Tsuwaibah ( 211 – 212 )

Dalam momentum Maulid kali ini semoga kita semua Tidak hanya gembira atas kelahiran baginda nabi Muhammad Saw, melainkan juga mencintainya. Karena seseorang akan dikumpulkan bersama orang yang dia cintai

المرءمع من أحب

 

Like this Article? Share it!

Leave A Response

Translate »