ASWAJADEWATA.COM | DENPASAR
Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan bahwa sejak dulu dirinya senang bergaul dengan tanpa melihat perbedaan agama. “Karena manusia adalah sama, yaitu ciptaan Tuhan yang harus senantiasa dihormati,” ujarnya.
Hal ini disampaikan Koster saat membuka Musyawarah Wilayah Dewan Masjid Indonesia Provinsi bali (DMI) di Hotel Grand Santi, Denpasar (14/12).
Selain itu, Gubernur juga mengungkapkan bahwa tidak pernah mewakilkan kepada orang lain saat diundang dalam acara yang terkait dengan keumatan, karena menurutnya ini hal yang penting.
“Masalah keumatan adalah sangat penting dalam pembangunan di Bali, dan saya sudah berkomitmen untuk mendukung setiap kegiatan-kegiatan berhubungan dengan keagamaan,” jelasnya.
Karena menurut Koster, dia merasa bahwa dengan seringnya bergaul dengan berbagai tokoh agama membawa aura positif baginya.
Selanjutnya Gubernur Koster juga menitipkan kepada para peserta agar dalam Muswil DMI ini dapat menghasilkan keputusan yang mendukung kebijakan pemerintah daerah dalam menjaga budaya Bali sebagai aset penting daerah.
“Jika budaya Bali tidak dijaga, jangan harap pariwisata dapat berkembang. Daerah lain di Indonesia saat ini sudah memiliki tempat-tempat wisata yang juga sama menariknya,” lanjutnya.
Muswil yang dilaksanakan ini, menurut ketuanya H. Bambang Santoso sebenarnya sudah tertunda selama 1 tahun. “Seharusnya diadakan tahun 2018. Namun mengingat saat itu bersamaan dengan masa kampanye sehingga diputuskan oleh Bapak Jusuf Kalla selaku ketua umum DMI untuk ditunda,” terang H. Bambang yang juga terpilih menjadi anggota DPD RI periode ini.
Berlangsungnya Muswil yang dihadiri oleh seluruh perwakilan pengurus daerah kabupaten/kota DMI seluruh Bali ini berjalan lancar dengan menghasilkan terpilih laginya H. Bambang Santoso sebagai ketua DMI Bali untuk periode kedua melalui suara aklamasi.
Reportase: Dadie W. Prasetyoadi
Sumber Foto: Bali Factual News
