ASWAJADEWATA.COM | Saat menyampaikan sambutan dalam acara peresmian renovasi bangunan sekolah Ma’had Nurul Islam yang terletak di desa Sungai Enau, Kubu Raya, Kalimantan Barat, Mudir (Pembina-red) yayasan Nurul Islam yakni Muhammad Taufiq Maulana S.Sy, M.H. menyampaikan keyakinannya bahwa nantinya daerah ini bisa menjadi “Madinatul ‘Ilmi”. Dikatakan pula oleh Ustadz Taufiq Maulana yang akrab disapa Gus tama ini bahwa renovasi tersebut sesuai dengan hasil istikharah gurunya di Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo 3 bulan sebelumnya.
Gus Tama yang kini bermukim di Bali selain sebagai penulis dan dosen di Sekolah Tinggi Agama Islam Denpasar (STAID), juga berkhidmah di PWNU Bali sebagai Ketua Lajnah Ta’lif Wan Nasyr (LTN), sebuah lembaga di Nahdlatul Ulama yang menangani bidang infokom dan publikasi.
Renovasi gedung sekolah Ma’had Nurul Islam di kabupaten Kubu Raya Kalbar ini terlaksana atas prakarsa NUCare-Lazisnu Bali yang bekerjasama dengan Gabungan Asosiasi Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI).
“Hasil istikharah Kiai saya di Sukorejo Situbondo bahwa di desa Sungai Enau ini akan menjadi pusat keilmuan Islam di Kalimantan Barat saat ini sudah mulai nyata dengan hadirnya GAPKI,” kata Gus Tama.
Menurut Gus Tama yang juga adalah cucu dari almarhum KH Fathul Bari, seorang Ulama kharismatik terpandang di Kalbar ini, bantuan yang diberikan oleh GAPKI akan sangat berpengaruh terhadap semangat anak-anak desa tersebut dalam menuntut ilmu.
“Saya sangat berterima kasih khususnya kepada bapak Ketua Umum GAPKI yang sudah memberi perhatian terhadap proses kemajuan pendidikan di daerah ini, dan semoga kebersamaan ini dapat berlanjut dan berkesinambungan, untuk bisa mencetak generasi shaleh dan shalehah, sehingga berguna dan berbakti kepada kedua orang tua, agama bangsa dan negara,” pungkasnya. (dad)