ASWAJADEWATA.COM | BULELENG
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Cabang Buleleng menyelenggarakan Dialog Analisis Kebijakan Publik di ruang sidang gabungan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Buleleng, Minggu(23/02/20) pada sekitar pukul 09.00 Wita yang dihadiri oleh ketua PCNU Kabupaten Buleleng H. Rahmat Al Baihaqy, KODIM Kabupaten Buleleng, I Wayang Budiarta sebagai pemateri Analisis Kebijakan Publik yang aktif sebagai Dosen PPKn Universitas Pendidikan Ganesha, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, KAMMI Komisariat Singaraja, Pelajar Islam Indonesia. PC KMHDI Buleleng, PC IPNU BULELENG, PC GP ANSOR BULELENG.
Pada kesempatan ini sahabat Muhammad Fathur Rozi selaku ketua panitia acara tersebut menyampaikan bahwa “kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian kita sebagai seorang akademisi terhadap kebijakan yang ada di sekitar kita saat ini, selain itu agar mahasiswa tidak alergi pada politik. Oleh karena itu, mahasiswa harus tahu bagaimana kebijakan publik ini diterapkan”.
Pada kesempatan ini juga disampaikan oleh ketua umum PC PMII BULELENG sahabat Ahmad Fanani dalam acara ini diharapkan peserta dialog analisis kebijakan publik khususnya kader PMII Buleleng bisa menganalisis kebijakan publik secara matang sebelum memberikan kritikan maupun komentar terhadap kebijakan yang dibuat oleh pemerintah atau sebuah lembaga. Hal ini menjadi penting sebagai mahasiswa yang aktif di organisasi ekstra maupun intra kampus sebagai bekal pembedah dalam menganalisis sebuah kebijakan publik.
Hal ini juga disampaikan oleh ketua PCNU kabupaten Bueleleng yakni H.Rahmat Al Baihaqy memberikan semangat untuk sahabat mahasiswa untuk lebih teliti lagi dalam menganalisis sebuah kebijakan agar tidak terprovokasi dan ditunggangi oleh oknum tertentu. Semoga acara dialog analisis kebijakan publik ini membuka pengetahuan baru untuk mahasiswa khususnya PMII BULELENG agar bisa menganalisis lebih tajam lagi dalam sebuah kebijakan publik.
I Wayan Budiarta, S.Pd. M.Pd selaku dosen PPKN Universitas Pendidikan Ganesha saat dialog berlangsung menyampaikan beberapa materi tentang analisis kebijakan publik dan mendorong mahasiswa khususnya PMII BULELENG lebih aktif dan kritis lagi dalam menyikapi kebijakan yang tidak sesuai dengan masyarakat. Dalam menganalisis atau membuat sebuah kebijakan yang paling terpenting yakni data riil di lapangan dan tidak berseberangan dengan produk hukum yang ada, ungkapnya.
Kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan oleh para peserta hingga diskusi berjalan hingga berakhir sekitar jam 12.30.
(PMII Buleleng/dad)
