Wednesday 24th April 2024,

Selaksa Malaikat di Pertempuran Badar

Selaksa Malaikat di Pertempuran Badar
Share it

ASWAJADEWATA.COM |

Diriwayatkan bahwasanya Abu Sofyan bin Harist salamahampir 20 tahun masa hidupnya dilalui dalam kesesatan dengan memusuhi Rosullah SAW dan menentang Islam. Selama kurun waktu 20 tahun, semenjak diutusnya Rosulullah SAW sampai menjelang hari Fathu Makah, selama itu Abu Sofyant bin Harist menjadi  tokoh kaum Quraiy dan sekutunya yang senantiasa menghadang dakwah Rosulullah SAW.

Abu Sofyant dikenal sebagai seorang penyair uung, maka dia mengubah syair­­-syair untuk menjelekkan Rosululloah SAW.Abu Sofyant juga selalu maju kemedan perang  untuk melawan Rosulullah SAW dan kaum Muslimin.

Dikisahkan bahwa Abu Sofyant memiliki tiga saudara. Yang bernama Naufal, Rabi’ah, dan Abdulloh. Semua saudaranya sudah lebih dulu memeluk Islam. Abu Sofyant sebenarnya adalah saudara sepupu Rosulullah SAW , yaitu anak dari Harist bin Abdul Muthalib dan juga termasuk susuan Rosulullah SAW, karena masih disusui Halimah as-Sa’diyah.

Saat perang badar Abu Sofyant hampir masuk Islam.Dia telah menyaksikan kejadian luar biasa pada perang Badar itu. Akhinya perang dimenangkan kaum muslim.

Pada perang badar Abu Lahab tidak ikut perang. Dia mengirimkan ‘Ash bin Hisyam sebagai gantinya. Dia menunggu dengan cemas, kabar dedengkot koum Qurays tentang hasil pertempuran.

Pada suatu hari ketika Abu Lahab sedang duduk didekat sumur Zam-Zam bersama orang Quraisy, ketika itu datang Abu Sufyant menghapiri kumpulan orang Quraisy

“Abu sofyan. Kemarilah! Ceritakanlah kepada kami kabar peristiwa perang Badar”. Abul Lahab sudah tak sabar ingin mendengar jawaban abu Sufyant

“Demi Latta dan Uzza tak ada berita. Tak ada berita yang bengembirakan. Kami telah menjumpai suatu kelompok yang kepada mereka kami serahkan leher-leher kami untuk mereka sembelih sesuka mereka. Mereka tawan kami dengan mudah. Demi Latta dan Uzza. Kami sungguh berharap dengan orang-orang yang berpakain serba putih. Yang mengendarai kuda belang putih. Mereka datang dari langit, menyerbu kami. Seakan tak terhalang oleh apapun”.

—-0O0—-

Pada suatu hari Abu Sufyant mengajak Ja’far putranya. Dia bilang kepada keluarganya bahwa dia akan berpergian, untuk menemui seseorang yang sangat penting. “kemanakah Ja’far akan diajak bepergian, wahai Abu Sofyant”? Kata salah satu keluarganya.”Aku akan menemui Muhammad SAW, untuk menyerahkan diri kepadanya dan kepada tuhannya”. Kata Abu Sofyant dengan tegas.

Abu Sofyant kemudian melakukan perjalanan bersama Ja’far putranya, mereka menunggang kuda membawa hati yang telah insyaf dan sadar akan kebenaran Rasulullah SAW.

Setibanya di kampung Abwa, dilihatnya barisan pasukan islam berjalan beriringan dengan gagahnya menuju kota mekah. Abu Sofyant adalah kelompok yang memusuhi dakwah Rasulullah. Sudah sekian lama Abu Sofyant menyingsingkan lengan baju dengan menghunus pedang untuk memusuhi Islam.

“Mungkin Muhammad telah menghalalkan darahku bila aku tertangkap oleh salah satu pasukan Muslim, Muhammad akan segera memancungku “,kata hati Abu Sofyant.

Kini dia merasa ketakutan dihadapannya telah berderet pasukan kaum Muslim. Mereka berbaris dalam selimut debu padang pasir untuk menyerbu kota mekah.

Abu sofyant adalah orang yang cerdik. Dia mencari cara untuk menemui Rasulullah, sebelum dia tertangkap. Kemudian Abu Sofyant menyamar, menutup mukanya dengan menggandeng ja’far mereka mencari dimana rasulullah berada.

ketika rasulullah tampak bersama rombongan sahabat, buru-buru kemudian dia menyingkir sampai akhirnya rombongan itu berhenti. Tiba-tiba abu sofyant menjatuhkan diri dihadapan rasulullah.

Tatkala rasulullah mengetahui siapa yang ada dihadapannya, beliau kemudian menhindar. Rasulullah tahu bahwa abu sofyant adalah seorang dedengot musuh yang menentang dakawah Rasulullah. Abu sofyant menhampiri rasulullah dari arah lain tetapi beliau tetap memcoba menhindar diri.

Tiba-tiba Abu Sofyant berteriak. Dia menatap wajah Rasulullah  sambil mengucapkan syahadat dengan air mata yang mengalir”wahai Muhammad aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad utusa Allah “.

Ucapan itu diikuti ja’far putrnya . mereka berdua bersimpuh di depan Rosulullah.Rosulullah tersenyum menyaksikan kejadian ini. Abu Sofyant pun memulai berkata-kata lembut.

“Wahai Rasulullah. Kini tidak ada dendam dan penyesalan” ucap Rasulullah sambil memegang erat tangan Abu Sofyant dan Ja’far. Kemudian Rasulullah menyerahkan keduanya pada ali bin abi thalib seraya berkata “ajarkan kepada saudara sepupumu cara berwudlu’ dan sunnah-sunnahku kemudia ajaklah kesini! “.

Ali bin Abi Thalib mengajak pergi Abu Sofyant dan Ja’far. Tidak lama kemudai mereka kembali menemui Rasulullah “wahai Ali umumkam kepada semua orang, bahwa aku Muhammad telah memaafkan Abu Sofyant dan ja’far”.

Dimikianlah.maka sejak saat itulah Abu Sofyant telah memeluk Islam. Kini sirnalah masa yang penuh kesesatan dan dendam. Tokoh Quraisy yang menentang Rasullullh kini menjadi pembela Rasulullah.

“Abu Sofyant, hendaknya enggakau menggunakan masa yang penuh keberkahan ini” Abu Sofyant tutur Rasulullah. Abu Sofyant mengangguk. Lalu mengapa Abu Sofyant tidak bermain ketika perang badar? Padahal dia telah menyaksikan apa yang sulit di percaya. “keraguan. Aku ragu ketika itu. Apakah benar para Malaikat dan ikut berperang membantu pasukan muslimin” kata Abu Sofyant

Kini. Setelah Abu Sofyant memeluk Islam, dia yakin bahwa pasukannya yang datang dari langait yang bembantu kaum muslimin itu adalah benar-benar Malaikat. Sehingga dalam perang yang tak seimbang itu ternyata kaum muslimin meraih kemenagan atas kaum Kufar jumlahnya jauh lebih banyak dari kaum muslimin. subhanallah

—-o0o—-

Dalam beberapa perilaku keagamaan banyak sekali yang terjadi diluar kemampuan penalaran pikiran manusia biasa. Jika seseorang tidak disadari oleh keimanan tampaknya sulit menerima hal-hal yang irasional.

Pengalaman keagamaan yang dialami Abu Sofyant dimana dia menyaksikan secara kesat mata, selaksa Malaikat, dengan pakaian serba putih turun dari langait, menghujani bumi, turut berperang membela kaum muslimin. Ini adalah pengalaman keagmaan yang benar-benar terjadi. Walaupun bertentangan dengan kebiasaan.

Dengan melihat sendiri apa yang telah terjadi dan disadari oleh nilai-nilai kebenaran, Abu Sofyant yang utamanya menjadi penentang ajaran Rosulullah akhirnya menyatakan diri masuk Islam.

Dia telah memperoleh hidayah dari Allah melalui kesaksiannyasendiri, melihat para malaikat turun dari langit. Ikutberperang melawan rosulullah dan kaum muslimin ketika perang Badar.

Oleh: Khoiron As’adi dan M Mahmud U

 

Like this Article? Share it!

Leave A Response

Translate »