ASWAJADEWATA.COM | GIANYAR
Oleh: Hazin Ma Leo
Masih tertata rapi dalam literatur sejarah, bahwa Bali terpilih menjadi anggota Organisasi Kota Pusaka Dunia atau Organization Of World Heritage Cities (OWHC), tepatnya di kabupaten Gianyar selepas Surakarta dan Denpasar. Hal ini terlihat dari keberhasilan Gianyar dalam menjaga kelestarian budaya Bali. Seperti budaya subak, wayang, keris, dan pelestarian lebih dari 2.700 pura.
Kali ini dari rombongan PW IPNU Bali memiliki kesempatan untuk berjalan-jalan menyusuri setiap sudut-sudut area dan pemandangan elok yang ditawarkan di Gianyar, sembari meluruskan niat awal untuk bersilaturrahmi ke rumah rekan Taufiq sekaligus menyapa kader-kader terbaik NU Gianyar.
Dengan mengendarai mobil, sejauh mata memandang tampak sebagian besar suasananya masih terlihat adanya pembangunan infrastruktur, baik pasar baru Gianyar juga proyek di area lapangan Astina yang menurut kabar yang beredar bupati Gianyar, Made Agus Mahayastra mengalokasikan dana APBD sebesar Rp. 22 Miliar lebih demi penataan barometer wajah baru kota Gianyar.
Misi pertama untuk mengunjungi rekan Taufik berjalan lancar kebetulan dalam waktu yang bersamaan ada agenda khotmil Qur an yang diadakan oleh rekan rekanita PC IPNU IPPNU Gianyar. Suasana keakraban dengan canda tawa sebagai bumbunya tak lepas dari peredaran di tambah cemilan kue menambah ikatan kekeluargaan semakin terjalin di sana.
Tak urung waktu yang menunjukkan angka 16:00 memaksa kami segera berpamitan hendak menuju masjid Al A’la untuk menunaikan sholat Ashar, di luar rumah rupanya mendung terlihat bercakap-cakap hingga matahari seperti tak tampak batang hidungnya.
Sesampainya di masjid dengan sudut keramaian menjadi panorama setiap harinya, kami ber enam yang dipimpin rekan Ardi selaku ketua PW IPNU Bali menggelar shalat Ashar berjamaah. Selepas itu rupanya dari rekan rekanita IPNU IPPNU Gianyar sudah siap berkumpul di beranda masjid hendak melakukan resrtukturisasi kepemimpinan dalam kepengurusan banom PC IPNU Gianyar. Alhamdulillah rekan Diego terpilih secara aklamasi sebagai nahkoda baru dalam kepemimpinan IPNU di kabupaten Gianyar.
“Semoga dengan kepemimpinan rekan Diego nantinya mampu membawa kemajuan untuk IPNU di kabupaten Gianyar sekaligus bisa mengajak rekan rekan sesama muslim untuk ikut mengabdi di NU. Usahakan jangka seminggu nantinya bisa diatur struktur pengurus baru dan segera dikirimkan ke wilayah,” pesan dari rekan Ardi sembari di jawab serentak SIAP dari rekan-rekan IPNU yang hadir.
Rupanya tanggal 1 Juli bertepatan dengan hari lahir Bayangkara. Untuk itulah selepas foto bersama di depan masjid Al A’la kami lagsung melakukan penghormatan terhadap sang saka merah putih sesuai intruksi dari pihak satuan Bayangkara setempat. Cukup khidmat acaranya dengan iringan nada yang dihadirkan hingga semua masyarakat yang melintas baik pengendara atau pejalan kaki diharuskan melakukan penghormatan sambil menghadap ke arah bendera.
Sungguh bermakna sekali pertemuan singkat di tanggal 1 Juli 2020 tersebut. Baik dari keluarga rekan Taufiq ataupun dari pelajar-pelajar NU Gianyar tetap mengharapkan adanya sentuhan ilmu dan jalinan keakraban PW IPNU Bali untuk tidak bosan dan tetap hadir selagi dibutuhkan di Gianyar. Terlebih penduduk Gianyar sendiri pertumbuhan muslimnya sudah mengalami kemajuan. Semoga ini menjadi awal yang indah ke depan untuk misi lebih megenalkan Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah An Nahdliyah di Kota Pusaka Dunia Gianyar.
(Penuis adalah Ketua PC IPNU Kota Denpasar)