ASWAJADEWATA.COM | JAKARTA
Jakarta – Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid mengadakan pertemuan terbatas dengan Komjen. Pol. Dr. Drs. Boy Rafli Amar, M.H., Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Kantor BNPT, Gedung BUMN Lantai 16, Jakarta, Selasa, 25 Mei 2021.
Pertemuan ini merupakan agenda lanjutan pasca pengesahan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan Ekstremisme Kekerasan (RAN-PE) dimana Wahid Foundation sebagai bagian masyarakat sipil terlibat dalam proses penyusunan RAN PE selama dua tahun terakhir.
Selain mendiskusikan strategi pelaksanaan RAN-PE, pertemuan ini juga mengupdate praktik-praktik program pencegahan ekstremisme kekerasan di tingkat akar rumput yang telah diinisiasi oleh Wahid Foundation antara lain Kampanye Cyber Media Islam Damai, Penguatan Kelompok Perempuan melalui Desa Damai, Mekanisme Pencegahan di Lingkungan Pendidikan melalui Program Sekolah Damai.
Audiensi ini juga dimaksudkan sebagai upaya Wahid Foundation mendukung kinerja BNPT selama ini, khususnya dalam mencegah dan menanggulangi ekstremisme kekerasan. Direktur Wahid Foundation menyebut bahwa kondusifitas suatu negara menjadi kunci kesuksesan pembangunan yang dilakukan suatu bangsa.
“Saat ini negara kita sedang giat-giatnya melakukan pembangunan ekonomi, pembangunan kualitas manusianya. Dan itu hanya bisa tercapai, tujuan bersama itu hanya bisa tercapai kalau suasananya kondusif. Sehingga masalah keamanan, masalah ketertiban, lalu masalah toleransi itu menjadi salah satu tiang penyangga terbesar agar kita bisa melangkah bersama sebagai bangsa untuk mencapai tujuan besar itu,” ucap Yenny Wahid.
Di sisi lain, Yenny Wahid juga mengapresiasi dan mendukung kerja keras BNPT selama ini dalam proses penyusunan dan pengesahan RAN PE dalam menciptakan suasana tenang dan tentram di masyarakat.
“Nah, dalam hal ini peran BNPT tentunya sangat diharapkan karena menjadi garda terdepan dalam melakukan fungsi koordinasi maupun langsung fungsi implementasi berbagai macam program pemerintah untuk menciptakan rasa tenang, rasa tentram di masyarakat, terutama untuk menangkal ekstremisme berbasis kekerasan,” jelas Yenny.
Pertemuan antara Wahid Foundation dan BNPT ini adalah bentuk dari terbukanya ruang kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat sipil dalam peningkatan daya cegah dan daya tangkal masyarakat terhadap kejahatan terorisme. Salah satunya adalah melalui sosialisasi program RAN-PE.
Kepala BNPT, Boy Rafli Amar berharap bahwa kerja sama ini bisa menjadi sarana edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya hidup damai dan bersatu di tengah keragaman bangsa.
“Program-program yang kita laksanakan bersama Wahid Foundation tentu adalah program yang diharapkan menjadi sarana edukasi, sarana sosialisasi untuk mengajak masyarakat Indonesia untuk senantiasa memiliki semangat untuk hidup yang damai, hidup yang guyub, bersatu di dalam menjalani kehidupan berbangsa, bernegara di tengah keberagaman dari bangsa kita,” ujar Boy Rafli Amar.
Selain itu, Boy Rafli Amar berharap kemitraan dengan Wahid Foundation dapat terus terjalin tidak hanya dalam konteks RAN-PE, tetapi juga dalam lingkup yang lebih luas.
“Semangat inilah yang barang tentu kita harus ketok tularkan kepada seluruh masyarakat. Karena tentu kita tidak ingin adanya nilai-nilai kekerasan yang diusung oleh pihak-pihak tertentu, apalagi tidak sesuai dengan jati diri kita sebagai bangsa Indonesia. Itu menjadi suatu hal yang dipedomani masyarakat kita. Kiat ingin jati diri kita sebagai bangsa Indonesia, bangsa yang plural, bangsa yang hormat menghormati, penuh dengan toleransi, kita memiliki ideologi negara kita, Pancasila yang menjadi rujukan kita dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, ” jelas Boy.
Pada kesempatan tersebut, Wahid Foundation juga mempresentasikan sejumlah program prioritas yang bersinggungan dengan kinerja BNPT selama empat tahun terakhir. Misalnya, advokasi RAN-PE, program Desa dan Sekolah Damai, dan pemberdayaan ekonomi perempuan.
Baik Wahid Foundation dan BNPT berharap peningkatan kerja sama tersebut dapat dimaksimalkan ke depan.
Hadir dalam pertemuan ini, Deputi Bidang Kerja Sama Internasional Andhika Chrisnayudhanto, dan Direktur Kerja Sama Regional dan Multilateral Muhammad Zein Nasution, Direktur Eksekutif Wahid Foundation, Mujtaba Hamdi, Asisten Direktur Wahid Foundation Visna Vuloki, Pelaksana Riset, Kebijakan dan Advokasi Libasut Taqwa.
Pertemuan yang berlangsung kurang lebih dua jam tersebut juga diselingi dengan cerita pengalaman personal dan kedekatan Kepala BNPT yang berkesan dengan Almarhum Gus Dur atau KH. Abdurrahman Wahid semasa hidup.
Penulis: Deni Gunawan Murjani