ASWAJADEWATA.COM – Katib PCNU Kota Denpasar Ust. Hamid mengatakan bahwa kegiatan haul pada malam ini dengan niatan silaturrahim dan mendo’akan orang yang telah meninggal adalah sebuah tradisi Ahlussunnah Waljama’ah An Nahdliyah, tidak hanya aswaja saja tentunya ditambahkan dengan kata an Nahdliyin saat Pengajian Umum dan Haul ibu Hj. Titi Suryani di Kesiman, Denpasar. (9/2)
Kemudian beliau melanjutkan sudah menjadi sebuah tradisi bagi kita yaitu membaca yasin, tahlil, istighatsah, ratibul haddad, dan ratibul athas dapat menyambung silaturrahim antara orang yang hidup dengan orang yang sudah meninggal dunia.
Kemudian mendo’akan mereka dengan cara diniati pahalanya kepada mereka baik berupa makanan, dan minuman yang dihadiahkan pahalanya melalui do’a yang dibacakan kepada mereka dengan tujuan agar bisa sampai kepada Allah swt.
Surat Yasin adalah jantungnya al Qur’an yang senantiasa dibacakan pada hari kamis malam jum’at, dan bagi yang membacanya, maka pahalanya adalah seperti membaca sepuluh kali khataman al Qur’an yang termaktub dalam sebuah hadits. Sedangkan bagi mereka yang sudah meninggal, maka akan diringankan dosanya berkat surat tersebut. Terang Guru Metode Al Qur’an Yanbu’a ini.
Mengadakan haul ini adalah bukti sebagai dharma bakti anak kepada orang tua, sebagaimana Rasulullah saw yang senantiasa dalam setahun hadir mendatangi dan berdo’a di maqam orang tuanya di Baqi’ yang terdapat juga maqam sahabat Nabi yang bernama Sayyidina Utsman bin Affan.
(Syahrial)
