ASWAJADEWATA.COM | DENPASAR
H. Khusnul Hadi, kepala Bidang Penyelenggara Haji/Umroh Kemenag wilayah propinsi Bali, mengatakan bahwa lamanya daftar tunggu keberangkatan haji hendaknya disikapi dengan memahami betul rukun dan wajib haji dengan baik.
“Dengan bergabung bersama KBIHU, bapak ibu akan dapat penjelasan secara detail tentang seluk beluk perjalanan haji dan umroh secara berkala,” jelasnya kemudian.
H. Khusnul Hadi, Kabid Penyelenggaraan Haji Kemenag Provinsi Bali
Hal tersebut dikatakannya dalam acara Pembukaan Manasik Kelompok Bimbingan Haji & Umroh (KBIHU) “NUSANTARA” di Mushola Al Falah, jl. Gunung Talang, Denpasar (5/01).
Dirinya juga menghimbau kepada hadirin yang mengetahui teman atau kerabatnya akan berangkat haji untuk mengajak mereka bergabung dalam KBIHU, sehingga tujuan haji mabrur yang dicita-citakan dapat terwujud.
Sebelumnya dikatakan oleh H. Saefuddin Zaini, ketua MUI Kota denpasar, dalam sambutannya bahwa, haji itu ibadah yang lebih banyak menggunakan okol daripada akal, jadi lebih penting untuk selalu sehat secara fisik dalam menjalankannya.
“Saat perjalanan haji banyak ibadah yang bersifat masal, maka dibutuhkan pembimbing agar jamaah dapat lebih terurus,” ungkapnya.
H. Saefuddin menyampaikan pula bahwa KBIHU berperan membantu tugas ketua kloter yang membimbing sebanyak 450 jamaah, tapi tidak akan melampaui batas kewenangan dari Kementrian Agama.
Selanjutnya dalam kesempatan yang sama, Ketua PCNU Kota Denpasar H. Pujianto yang sekaligus ketua Yayasan “Nusantara” dalam sambutannya mengatakan, “Saya bersyukur KBIH yang dahulu pernah ada dan dikelola oleh warga NU Bali ini dapat bangkit kembali.”
“Semoga dapat menjadi tonggak awal pelayanan kepada para calon jamaah haji di kota Denpasar dan sekitarnya, agar dapat memahami serta menjalankan ibadahnya dengan baik dan lebih nyaman,” harapnya pula.
KBIHU Nusantara ini diketuai oleh H. Ahmadi, sedangkan sebagian besar pengurusnya merupakan pengurus dari KBIH Wali Songo yang sebelumnya pernah eksis di Denpasar beberapa tahun lalu, seperti H. Bram Nurochim, H. Zarkoni, H. Makhfud, MA. dan lainnya yang tidak asing lagi bagi warga Nahdliyin di Bali.
Reportase: Dadie W. Prasetyoadi
Foto: Ikhsan Noor
