Tafsir Surat Al-Hujurat Ayat 12: Larangan Berprasangka Buruk Terhadap Orang Lain

Facebook
X
WhatsApp
Telegram
Email

Oleh: A’isy Hanif Firdaus, S.Ag.

(LTN PCNU Brebes)

Kehidupan didunia memang sangatlah beragam dan berwarna-warni dengan berbagai kondisi sifat baik buruk dalam diri manusianya. Islam sebagai agama rahmatan lil alamin selalu mengajarkan kepada umatnya untuk berpikir positif dan selalu bersyukur atas apa yang telah diterimanya sebagai Anugerah terbaik dari Allah SWT yang wajib untuk disyukuri. Sedangkan buruk sangka atau pikiran negatif termasuk ke dalam akhlak tercela. Dan orang yang melakukannya akan mendapatkan dosa.

Berprasangka buruk atau su’udzan merupakan sikap dalam diri manusia yang harus dihindari dan itu membuat hati kita menjadi kotor berisi kedengkian terhadap orang lain. Seorang mukmin sangat dianjurkan atau diperintahkan untuk menghindari prasangka buruk. Sebagaimana yang dtercantum didalam Surat Al-Hujurat Ayat 12, Allah SWT berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka, karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (Q.S. Al-Hujurat Ayat 12)

Kembali pada intisari ayat diatas bahwa Prasangka buruk atau su’udzan terhadap orang lain biasanya disebabkan oleh timbulnya rasa iri atau tidak suka terhadap orang akan sebuah keberhasilan yang didapatkan baik itu berupa hal-hal yang berkenaan dengan materialistik atau finansial. Dalam pandangan orang yang iri atau tidak suka kepada seseorang, maka apa pun yang dilakukan orang yang dibencinya, semata-mata tidak akan tampak sedikitpun kebaikan yang pernah dia tunjukan. Seolah-olah apa yang dilakukannya itu selalu salah. Prasangka buruk ini, jika dibiarkan berlarut-larut bisa akan menimbulkan fitnah dan berdampak pada gejolak permusuhan yang tak kunjung pernah selesai.

Jika dikolerasikan dengan Sabda Rasulullah SAW. Rosulullah SAW pernah mengingatkan dalam salah satu sabdanya,

وقد قال صلى الله عليه وسلم إِنَّ اللهَ حَرَّمَ مِنَ المُسْلِمِ دَمَه ومَالَه وَأَنْ يَظُنَّ بِهِ ظَنَّ السُّوْءِ

Artinya, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Allah mengharamkan (penumpahan) darah dan (pengambilan) harta umat Islam, serta berburuk sangka terhadapnya,’ (HR Baihaqi dan Ibnu Majah),” (Al-Ghazali, 2018 M/1439 H-1440 H: III/155).

“Hindarilah oleh kamu sekalian berburuk sangka karena buruk sangka adalah ucapan yang paling dusta. Janganlah kamu sekalian saling memata-matai yang lain, janganlah saling mencari-cari aib yang lain, janganlah kamu saling bersaing (kemegahan dunia), janganlah kamu saling mendengki, janganlah kamu saling membenci dan janganlah kamu saling bermusuhan tetapi jadilah hamba-hamba Allah SWT yang bersaudara.” (HR. Muslim)

Akibat serta bahaya orang berburuk sangka terhadap orang lain, Hati selalu larut pada perasaan cemas, gelisah dan tak tenang terlalu larut pada sikap prasangka buruk akan membuat akan sangat mudah terbawa pada perasaan cemas, gelisah dan tak tenang. Karena memelihara emosi negatif dalam diri juga akan membuat aura jiwa anda menjadi negatif mengikuti apa yang sudah disangkakan. Dalam kacamata pengelihatan anda, semua orang akan terlihat seperti musuh dalam selimut, bermuka dua, penjahat, pengkhianat, dan lain-lain. Meskipun itu tidaklah sepenuhnya benar. Dengan begitu maka rubahlah dari sekarang cara pandang seseorang akan menentukan bagaimana cara orang lain melihat? Jadi segera ubah kebiasaan buruk itu agar anda bisa mendapat kehidupan yang lebih baik.

Selain itu, Orang yang hidupnya dihinggapi perasaan emosi negatif maka yang kembali pada dirinya juga negatif. Orang yang selalu dikelilingi emosi positif maka yang kembali juga positif. Maka dari itu, dengan membuang segala prasangka buruk dan perlahan demi perlahan mencoba mengubahnya jadi perasangka baik tentu juga akan mempengaruhi kondisi dalam jiwamu. Anda pun bisa merasakan hidup yang tenang dan bahagia. Pikiran negatif akan selalu timbul jika perasangka buruk masih anda pelihara. Sehingga di mata anda semua orang akan terlihat sama, tak bersahabat, seperti seorang yang terus menerus membuatmu akan . Sehingga Anda menjadi larut pada rasa cemas dan tidak pernah merasa aman. Tentu ini dampak yang tidak baik sebenarnya bagi diri anda, sedangkan anda sebagai manusia tentu juga butuh sosok orang lain untuk bisa berkomunikasi dengan baik. Jika Anda masih memelihara emosi negatif hingga kini, maka anda akan sulit mendapatkan kebahagiaan.

Maka dari itu sebelum Bulan Ramadhan tiba mari kita bersihkan jiwa kita dengan hindari suudzon buang jauh-jauh sikap tersebut dan seyogyanya kita sebagai orang muslim dapat mengambil sebuah pelajaran berharga bahwa janganlah sekali-kali kita berburuk sangka kepada orang lain. Karena belum tentu apa yang kita sangkakan itu sejatinya sesuai dengan kenyataannya. Lebih baik kita berbaik sangka, sehingga tidak akan menimbulkan kebencian apalagi sampai menebar fitnah dimana-mana.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

diunggah oleh:

Picture of Muhammad Ihyaul Fikro

Muhammad Ihyaul Fikro

ADMIN ASWAJA DEWATA

artikel terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »