ASWAJADEWATA.COM | Kalimantan Timur, paru-paru Kalimantan, tidak hanya dikenal sebagai rumah bagi suku Dayak asli dan salah satu provinsi terkaya sumber daya di Indonesia, tetapi juga dikaruniai begitu banyak tujuan wisata alam.
Berlokasi strategis di pusat Indonesia, terlindung dari bencana alam, dan memiliki infrastruktur vital yang memadai, provinsi Kalimantan Timur memiliki apa pun yang diperlukan untuk menjadi tujuan wisata terkemuka di Indonesia.
Kalimantan Timur dikenal luas karena atraksi alamnya yang menakjubkan. Pulau Kakaban, bagian dari Pulau Derawan, secara global dikenal sebagai rumah bagi “danau ubur-ubur yang menyengat”, yang hanya sedikit yang ada di dunia. Berbeda dengan ubur-ubur biasa yang berkeliaran di lautan, ubur-ubur Danau Kakaban tidak menyengat, artinya manusia bisa menyelam berdampingan, bahkan bisa menyentuhnya tanpa terluka.
Tujuan lain yang tidak dapat dilewatkan adalah Bukit Bangkirai, yang dinamai setelah pohon Bangkirai yang tumbuh subur di seluruh daerah. Tengara paling unik di Bukit Bangkirai adalah jembatan kayu setinggi 64 meter dan 30 meter yang menghadap ke lautan hutan hujan.
Menurut Badan Pusat Statistik (CBS) Kalimantan Timur, kedatangan wisatawan asing meningkat dari tahun ke tahun. Dari Januari hingga April 2018, turis asing mencapai 5.611 orang, secara signifikan berdampak pada pekerjaan hotel mencapai 54,14%.
“Rata-rata lama menginap untuk wisatawan asing adalah 2,61 hari, sedangkan domestik (wisatawan) adalah 1,79 hari,” ungkap Kepala CBS Kalimantan Timur Atqo Mardiyanto.
Meskipun menunjukkan eskalasi positif, Kalimantan Timur masih tertinggal jauh dalam hal kunjungan wisatawan dibandingkan dengan sejumlah tempat wisata populer di Indonesia seperti Bali, Candi Borobudur di Yogyakarta, dan bahkan Monumen Nasional di Jakarta.
Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor menegaskan bahwa sektor pariwisata telah menjadi fokus perhatian pembangunan provinsi. Oleh karena itu, pemerintah provinsi Kalimantan Timur, bersama dengan Bali, dan Jakarta mengambil bagian dalam Forum Investasi Infrastruktur Indonesia 2019 yang diadakan pada 2 Juli 2019 di London, untuk memamerkan peluang infrastruktur dan pariwisata kepada calon investor.
“Perkembangan infrastruktur dan izin investasi serta perampingan perizinan menjadi faktor utama untuk menarik investasi di luar negeri,” kata Isran.
Seperti Isran, mantan kepala Pusat Investasi Kalimantan Timur Abdullah Sani menyampaikan bahwa pariwisata dianggap sebagai sektor yang paling potensial bagi calon investor mengingat provinsi ini kaya akan sumber daya alam dan daya tarik alam, yang belum dieksplorasi secara optimal.
“Ini secara luas dikenal sebagai rumah bagi salah satu hutan hujan terbesar di Indonesia, ditambah dengan kekayaan budaya dan sejarah, menjadikannya salah satu daerah potensial yang paling belum dijelajahi di Indonesia dalam hal pariwisata,” kata Abdullah.
Relokasi ibu kota Indonesia
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan bahwa ibu kota negara tersebut akan dipindahkan ke Kalimantan Timur karena ibu kota saat ini yang kelebihan penduduk dan tercemar, Jakarta. Ini adalah peluang besar bagi Kalimantan Timur untuk lebih meningkatkan sektor pariwisata.
Ketua Asosiasi Lembaga Wisata & Perjalanan Indonesia (ASITA) menguraikan bahwa sekali suatu daerah ditetapkan menjadi ibu kota negara, sangat mungkin bahwa semua industri yang ada akan meningkat secara signifikan.
“Apa yang saya maksud adalah pembangunan infrastruktur dan fasilitas publik besar-besaran yang akhirnya berdampak pada pariwisata juga,” pungkasnya. (*)
Sumber: Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Republik Indonesia