Friday 19th April 2024,

Ketika Keindahan Perempuan Mengalahkan Surga

Ketika Keindahan Perempuan  Mengalahkan Surga
Share it

ASWAJADEWATA.COM– Bahkan keindahan surga terkalahkan oleh keindahan perempuan. Nabi Adam yang ketika itu telah merasakan kenikamtan surga, masih saja merasa ada yang kurang. Sepertinya kindahan surga tidak akan sempurna tanpa kehadiran seorang perempuan, Hawa. Ini juga dibuktikan dengan ungkapan tentang keindahan surga, bahwa di dalam surga ada sekian bidadari yang akan menyambut kedatangan dan mendampingi kehadiran para penghuni surga kelak. Sungguh, makhluk yang berkelamin perempuan menjadi pelengkap keindahan dunia hingga di akhirat.

Di dunia, perempuan laksana bunga yang tidak pernah layu, menghiasi di setiap tempat dan saat. Siapa saja, bahkan seorang Nabi pun terpesona dan terkagum melihat keindahan perempuan. Sebagaimana pengakuan Nabi kepada Siti Aisyah dengan memberi julukan humaira. Julukan ini sebagai bukti bahwa perempuan sungguh memiliki dimensi keindahan yang luar biasa.

Sebagaimana yang telah diungkapkan dalam puisi Gus Mus berikut. Dalam puisi ini diceritakan tentang seseorang yang sedang melaksanakan ibadah haji. Dan ketika sedang ditengah-tengah pelaksanaan ibadah, orang tersebut membaca berbagai doa-doa yang ia hafal. Tiba-tiba disaat itu muncullah sesosok wanita cantik banget. Begitu cantiknya sampai-sampai Beliau (Gus Mus) menggambarkan kejadian ini dengan sebuah puisi “Wanita Cantik Sekali di Multazam”.

Di tengah-tengah himpitan daging-daging doa

di pelataran rumah-Mu yang agung

aku mengalirkan diri dan ratapku

hingga terantuk pada dinding mustajab-Mu

menumpahkan luap pinta di dadaku

Kubaca segala yang bisa kubaca

dalam berbagai bahasa runduk hamba dari tahlil ke tasbih,

dari tasbih ke tahmid, dari tahmid ke takbir,

dari takbir ke istighfar, dari istighfar ke syukur,

dari syukur ke khauf, dari khauf ke raja,

dari raja ke khauf

raja khauf

khauf raja

raja khauf

khauf raja

sampai tawakkal

Tiba-tiba sebelum benar-benar fana melela

dari arah Multazam

seorang wanita cantik sekali

masya Allah tabarakAllah !

Allah, apa amalku jika kurnia

apa dosaku jika coba ?

Allah, putih kulitnya

dalam putih kerudungnya

Indah sekali alisnya

Indah sekali matanya

Indah sekali hidungnya

Indah sekali bibirnya

Dalam indah wajahMu

Allahku, kunikmati keindahan dalam keindahan

Di atas keindahan di bawah keindahan

Di kanan-kiri keindahan

Di tengah-tengah keindahan yang indah sekali

Allahku, inilah kerapuhanku ! tak kutanyakan kenapa

Engkau bertanya bukan ditanya kenapa

Tapi apa jawabku ?—ampunilah aku—tanyalah

jua yang kupunya kini

Allahku mukallafkah aku dalam keindahan-Mu?

Keindahan perempuan mampu menggerakkan jari tangan untuk mencipta kata yang memiliki makna yang paling terindah, dan kemudian menggerakkan lidah untuk mengungkapkannya.  Bahkan, hati seorang hamba yang tengah khusyuk melabuhkan rasa sepenuhnya pada kehadiran Allah dan larut dalam keindahan-Nya, masih saja bergerak terkecoh saat keindahan perempuan melintas di hadapannya. Seolah keindahan perempuan menandingi keindahan-Nya.

Bagi seorang hamba yang telah larut menyatu pada keindahan Allah, maka keindahan perempuan menjadi dalil bagi dirinya untuk lebih meyakini bahwa Allah sungguh memiliki keindahan yang sempurna tanpa bisa dibandingi oleh siapapun dan apapun. Kata lain, keindahan perempuan menjadi bukti keindahan Allah. Begitulah pandangan seseorang yang telah merasakan hakikat makrifah kepada Allah.

Namun, bagi hamba yang masih belum mencapai pada tingkatan tersebut, maka keindahan perempuan bisa dipandang dengan didorong oleh hasrat manusiawinya. Bagi manusia normal, wajar banget ketika melihat perempuan yang menurut dirinya cantik dan memiliki tubuh yang indah, lalu hasratnya bangkit membara.

(Muhammad)

Like this Article? Share it!

Leave A Response

Translate »