ASWAJADEWATA.COM |
Oleh: Muhammad Ihyaul Fikro’
Pagelaran sepak bola terbesar sejagat yaitu World Cup 2022 yang berlangsung di Qatar telah resmi Dibuka pada hari minggu (20/11/2022), dengan upacara pembukaan yang begitu meriah, bertempat di stadion Al-Bayt, Kota Khor, Qatar.
Opening ceremony piala dunia 2022 ini menampilakan sejumlah paduan performing arts bernuansa timur tengah, hingga menghadirkan sederet sosok fenomenal seperti, Morgan Freeman, Ghanim Al-Muftah, hingga Jungkook BTS.
Dari beberapa penampilan di acara pembukaan itu, terdapat satu penampilan yang memiliki pesan sangat mendalam pada pagelaran Piala dunia 2022 ini. Penampilan tersebut adalah aksi teaterikal dengan narator aktor Holywood Morgan Freeman, yang kemudian disambut oleh brand ambassador Piala dunia 2022 Ghanim Al-Muftah, dengan lantunan indah Qur’an surat Al-Hujurat ayat 13:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍۢ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓاْ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.
Ayat Al Qur’an yang kali pertama dilantunkan dalam event tersebut sepanjang sejarahnya itu menjelaskan, bahwasanya Allah SWT menciptakan Manusia dengan penuh perbedaan mulai jenis kelamin, suku, agama, budaya, dan negara. Namun perbedaan ini bukanlah sebuah kesempatan bagi manusia untuk saling bermusuhan, melainkan untuk mengajarkan kepada kita agar saling menghargai antar sesama. Karena pada dasarnya perbedaan adalah bentuk rahmat Allah SWT yang diberikan kepada hambanya untuk bersatu, dan menjujung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Ayat Al Qur’an tersebut sangat cocok dijadikan sebagai pegangan untuk mencegah permusuhan antar negara. Seperti dalam dunia sepak bola adanya sikap fanatisme yang berlebihan para pendukung, yang dapat memicu terjadinya sebuah konflik dalam setiap pertandingan.
Sehingga dari ayat tersebut kita dapat belajar bahwa menjaga persatuan sangatlah penting demi terciptanya sebuah kedamaian. Tidak saja dalam sebuah negara, namun juga di seluruh dunia.