Qurban: Lebih Penting Daging Atau Usia

Facebook
X
WhatsApp
Telegram
Email

Kemajuan dibidang peternakan juga mengalami kemajuan yang cukup penting. Dahulu kala, untuk makan daging ayam, harus menunggu lama, disamping karena jumlah terbatas, juga karena pertumbuhannya yang lambat.

Hari ini, untuk makan daging ayam bukan hanya cukup tapi berlebih. Karena jumlah ayam yang sangat banyak dengan pertumbuhan yang juga sangat cepat. Hanya 40 hari (kalau tidak salah), ayam sudah bisa dipanen dan layak konsumsi.

Kambing dan sapi juga begitu. Pola “asuh” hewan yang bagus mempercepat pertumbuhan hewan hewan itu melampaui usianya. Dahulu kambing atau sapi layak konsumsi setelah berusia lebih satu tahun. Hari ini usia 6 bulan pun sudah layak konsumsi.

Fakta ini, mengusik fiqih, khususnya Syafi’iyah, yang mensyaratkan hewan kurban kambing berusia minimal satu tahun.

Pertanyaannya bagaimana kalau usia 6 bulan saat ini telah mengalahkan kambing usia satu tahun pada zamannya dari aspek banyaknya daging?

Ternyata ada juga pendapat sebagian ulama yang menyatakan bahwa kambing usia 6 Bulang cukup dijadikan qurban, asal ia gemuk dan besar. Pendapat ini, saya kira, lebih sejalan dengan tujuan syari’ah qurban dan sejalan dengan perkembangan zaman. Apalagi jika mengikuti pendapat ulama yang membolehkan Qurban ayam,angsa,dan sejenisnya.

Saya memilih pendapat yang terahir ini, karena yang penting bagi Allah bukanlah dagingnya, tetapi kebahagiaan dengan ihlash berbagi karunia Nya.

Wallahu A’lam.

Kiai Imam Nakhe’i

Pengurus LBM PBNU

diunggah oleh:

Picture of Muhammad Ihyaul Fikro

Muhammad Ihyaul Fikro

ADMIN ASWAJA DEWATA

artikel terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »