ASWAJADEWATA.COM |
Perkembangan pandemik virus COVID 19 di Indonesia termasuk cukup cepat. Setelah kasus meninggalnya wisatawan Inggris yang positiv terjangkit di Bali diumumkan oleh pemerintah beberapa hari lalu, hingga kini dari laporan terbaru dari situs John Hopkins University yang di update secara live sudah 4 penderita meninggal dari 69 penderita yang terdeteksi. Sedangkan 2 diantaranya dinyatakan sembuh.
Kondisi ini disikapi beragam oleh pemerintah daerah di Indonesia. Seperti Pemkot Surakarta misalnya, Walikota FX Hadi Rudyatmo bertindak cepat dengan mengeluarkan pengumuman resmi. Surakarta dinyatakan siaga dan menetapkan kondisi ini sebagai KLB.
Pengumuman resmi yang dikeluarkan walikota pada Jum’at (13/3) tersebut diikuti dengan himbauan agar warga waspada, mengurangi kegiatan yang melibatkan berkumpulnya banyak orang dan meminta sekolah-sekolah agar melakukan kegiatan belajar di rumah bagi siswanya selama 14 hari. Tak hanya itu, kegiatan-kegiatan rutin di beberapa tempat juga dihentikan seperti Car Free day (CFD).
Keputusan Pemkot Surakarta ini dikeluarkan setelah mengadakan rapat koordinasi yang dipimpin langsung oleh Walikota untuk mengantisipasi berkembangnya pandemik virus yang sejauh ini telah menelan korban sebanyak 5.429 jiwa di 139 negara.
Tindakan Pemkot Kota Surakarta menyusul 1 korban kasus CoVID 19 yang meninggal di RS Moewardi ini diharapkan dapat menmcegah bertambah luasnya penyebaran virus ini di kota Solo dan sekitarnya.
Reportase: Dadie W. Prasetyoadi