Oleh: Muhammad Taufiq Maulana
الحمد لله الحمد لله الذي هدانا سبلَ السلام، وأفْهَمَنابشريعةالنبي الكريم، أشهد أن لا اله إلا الله وحده لا شريك له، ذو الجلال والإكرام، وأشهد أن سيدَنا ونبيَنَا محمدا عبدُه و رسولُه، اللهم صل و سلم وبارك على سيدنا محمدٍ وعلى اله وأصحابه والتابعين بإحسان إلى يوم الدين، أما بعد: فيايها الإخوان، أوصيكم و نفسي بتقوى الله وطاعته لعلكم تُفْلِحُون، قال الله تعالى في القران الكريم: أعوذ بالله من الشيطان الرجيم يايها الذين امنوا اتقوا الله حق تُقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون، صدق الله العظيم
Jama’ah shalat jumat yang dimuliakan Allah
Marilah kita semua senantiasa meningkatkan kualitas ketakwaan kita dengan menjaga, memperbaiki dan mengevaluasi amal perbuatan kita. Serta senantiasa kita menguatkan keimanan kita kepada Allah dengan terus menjaga hati kita untuk istikamah bertauhid dan berakidah la ilaha illallah.
Jama’ah shalat jumat yang dimuliakan Allah
Diantara ciri dan bukti keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah adalah menjaga lisan dan tangan kita untuk kenyamanan, ketentraman dan kedamaian dalam kehidupan ini.
Orang yang beriman dan bertakwa harus dan pasti mencerminkan cinta dan kasih sayang dalam setiap ucapan dan perbuatannya. Keharmonisan dalam persaudaraan menjadi ukuran utama bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa. Maka muslim sejati adalah muslim yang mencerminkan ketentraman, kenyamanan bersaudara dan keharmonisan dalam perbedaan.
Dalam Surat Al Hujurat ayat 10 Allah berfirman,
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ
“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah kedua saudaramu (yang bertikai) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu dirahmati.“
Dari ayat ini, Allah mengingatkan kepada kita semua bahwa kita bersudara, kita harus saling mendamaikan sesama saudara. Maka dari ayat ini juga, kita sebagai orang yang bertakwa harus mampu mencerminkan nilai-nilai kerukunan dan keharmonisan.
Rasulullah sendiri menyebutkan bahwa ketika seseorang mampu mewujudkan perdamaian, maka pahalanya akan bisa melebihi pahala shalat, zakat, dan sedekah. Sebagaimana ditegaskan oleh Rasulullah saw melalui hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan At-Tirmizi
: أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِأَفْضَلَ مِنْ دَرَجَةِ الصَّلَاةِ، وَالصِّيَامِ، وَالصَّدَقَةِ؟ ” قَالُوا: بَلَى. قَالَ: ” إِصْلَاحُ ذَاتِ الْبَيْنِ. وَفَسَادُ ذَاتِ الْبَيْنِ هِيَ الْحَالِقَةُ
‘Maukah jika aku kabarkan kepada kalian sesuatu yang lebih utama dari derajat puasa, shalat dan sedekah?’” Para sahabat berkata, ‘Tentu ya Rasulullah.’ Beliau bersabda: ‘Mendamaikan orang yang sedang berselisih. Rusaknya orang yang berselisih adalah pencukur (mencukur amal kebaikan yang telah dikerjakan).’”
Jama’ah shalat jumat yang dimuliakan Allah
Namun, kita sebagai oran yang beriman dan bertakwa tidak akan lepas dari berbagai ujian di dunia ini. Karena memang keimanan dan ketakwaan akan semakin kuat dan berkualitas jika ditempa dengan sekian ujian. Semakin besar ujiannya, maka semakin berkualitas keimanan dan ketakwaan kita, jika kita mampu melewati ujian itu dengan baik dan bijak.
Saat ini, kita semua sedang berada di tengah-tengah ujian yang cukup besar. Yaitu ujian politik. Kita sedang dihadapkan pada kondisi pergulatan politik yang akan merusak persaudaraan dan menghancurkan perdamaian jika tidak disikapi dengan baik dan bijak.
Jama’ah shalat jumat yang dimuliakan Allah
Bagaimana kita menyikapi ujian politik ini sehingga tidak berakibat kepada kebencian meski berbeda pilihan, tidak menjadi permusuhan meski berlawanan dan tidak berkonsekwensi pada perpecahan meski begitu besar fitnah yang menhantam.
Ada tiga prinsip menyikapi pergulatan politik saat ini. Pertama, menyadari bahwa politik atau pemilu hanyalah wasilah, perantara. Sedangkan tujuannya adalah kemaslahatan bersama. Jangan sampai wasilah merusak tujuan utama kita. Yaitu maslahah demi keutuhan dan kemajuan Negara tercinta.
Prinsip kedua, saling menghormati meski beda pilihan. Dalam Islam, jangan kan beda plihan politik, beda pilihan agama saja wajib saling menghormati. Tidak boleh memaksa kehendak politik dengan kata-kata kasar atau hujatan. Apalagi berbuat anarkis hanya karena politik.
Ketiga, selalu memohon kepada Allah melalui dzikir dan doa. Kita bermunajat kepada Allah. Semoga ujian pergulatan politik ini bisa kita sikapi dengan baik dan bijak. Bisa kita lalui dengan kuat dan saling mengingatkan. Sehingga tidak ada kebencian, permusuhan, perpecahan yang meusak keutuhan dan perdamaian negeri tercinta ini.
Jika kita memiliki pilihan menurut hati kita baik, cukup kita doakan semoga menjadi pemimpin yang baik dan maslahah untuk negeri ini. Tanpa harus menjelek-jelekkan yang lain apalagi berdabat dan saling hujat di media sosial. Pemilih yang baik dan bertakwa adalah pemilih yang terus medoakan pilihannya semoga menjadi yang terbaik untuk Negara Indonesia.
Jama’ah shalat jumat yang dimuliakan Allah
Demi tanah ibu pertiwi sebagai tempat sujud kita, marilah kita jaga tanah ini agar tetap aman, damai dan tentram. Semoga kita semua menjadi hamba yang bertakwa dan negeri tercinta senantiasa dalam lindungan dan rahmat Allah, menjadi negeri baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.
وإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسَتَمِعُوْا لَهُ وَأَنْصِتُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ.بسم الله الرحمن الرحيم وَٱلْعَصْرِ إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لَفِى خُسْرٍ إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوْا بِٱلْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِٱلصَّبْر بارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ مِمَّا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ.
Khutbah Kedua
الحمدلله الذي اكرمنا بالايمان واعزنا بالاسلام ورفعنا بالاحسان. احمده سبحانه وتعالى واشكره. اشهد ان لا اله الاالله وحده لاشريك له واشهد ان محمدا عبده ورسوله. اللهم صل على سيدنا محمد الفاتح لما اغلق والخاتم لماسبق ناصر الحق بالحق والهادى الى صراطك المستقيم وعلى اله وصحبه حق قدره ومقداره العظيم
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ الله