Media NU, Perisai Manhaj Ahlussunah Waljamaah.

Facebook
X
WhatsApp
Telegram
Email

ASWAJADEWATA.COM | BALI 

Sudah tidak dapat di pungkiri bahwa peran media di era revolusi industri 4.0 ini sangat dominan terhadap dinamika kehidupan sehari-hari. Perkembangan pengetahuan, sosial budaya, politik dan juga ekonomi tidak lepas dari campur tangan media sebagai central information yg pada gilirannya menjadi konsumsi publik.

Pada kesempatan “Kopdar” aktivis media NU yg bertempat di PWNU BALI, Jl. Pura Demak Denpasar pada Rabu malam (8/1), Hamzah Sahal  founder alif.id mengatakan bahwa, “NU adalah organisasi masyarakat terbesar di Indonesia, bahkan di dunia, tetapi dalam ruang lingkup udara (Dunia Maya) NU sudah ketinggalan jauh dengan yang lain”.

Lebih lanjut, Hamzah menambahkan, menjelang abad ke-2 Nahdlatul Ulama, lembaga publikasi NU sudah seharusnya menjadi perisai dari propaganda kaum Islam radikal yang belakangan ini gencar melakukan manuver dengan mengkampanyekan ideologi baru yang sama sekali bertentangan dengan tradisi keislaman yang selama ini kita anut.

“Oleh karena itu, sebagai kader muda NU yang melek akan teknologi informasi dan komunikasi, sudah barang tentu menjadi kewajiban kita untuk menjaga tradisi-tradisi NU melalui media, terutama media sosial yang sangat digandrungi oleh generasi millenial,” jelasnya

Kopdar yg dihadiri oleh beberapa organisasi ke NU-an , mulai dari LTNNU BALI, IPNU, IPPNU, PMII, ANSOR, dan BANSER juga di support oleh media-media online yang cukup tenar dikalangan warga net, seperti NU Online, Aswaja Dewata, Times Indonesia, Alif.id.

Reporter: Alex
Editor: Dadie W. Prasetyoadi

diunggah oleh:

Picture of Dadie W Prasetyoadi

Dadie W Prasetyoadi

ADMIN ASWAJA DEWATA

artikel terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »