Fatayat NU Bali Gelar Seminar Tentang Organisasi dan Wanita Peringati Harlah ke-75

Facebook
X
WhatsApp
Telegram
Email

ASWAJADEWATA.COM |

Memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-75, Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Provinsi Bali Selasa (13/5) menggelar acara istimewa yang berlangsung khidmat dan meriah di Musholla Joglo Khalifa, Denpasar. Acara ini dihadiri oleh sekitar 350 peserta kader Fatayat NU dari 9 kabupaten/Kota se Bali.

Serangkaian kegiatan diawali dengan pembukaan, yang kemudian dilanjutkan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, menyanyikan lagu kebangsaan, dan sambutan-sambutan. Acara puncak siang itu ditandai dengan pemotongan tumpeng sebagai bentuk syukur atas eksistensi Fatayat NU selama 75 tahun terakhir.

Puncak acara Harlah ini dihadiri oleh seluruh kader Fatayat NU se-Provinsi Bali, serta perwakilan dari organisasi Banom NU lainnya seperti Muslimat NU, GP Ansor, IPNU-IPPNU, Baznas Provinsi Bali, dan segenap pengurus PWNU Provinsi Bali. Terlihat pula turut hadir tokoh perempuan dari DPRD Bali, Geg Mita diantara para undangan.

Ketua PW Fatayat NU Bali Sahabat Tri Ayu Wahyuni, M.Pd mengatakan dalam sambutannya bahwa sahabat Fatayat NU Bali punya kewajiban menebar manfaat melalui kreatifitas, dan kecerdasan dibidang apapun termasuk pemerintahan.

“Bonusnya, Untuk mewujudkan kader perempuan yang pintar, Fatayat NU Bali dan Istnuba (Institut Sains dan Teknologi Nahdlatul Ulama Bali) telah melakukan MoU dengan memberikan beasiswa bagi kader Fatayat yang aktif untuk kuliah di Istnuba”, ungkapnya.

Sementara, pemotongan tumpeng dilakukan oleh ketua PW Fatayat NU Bali didampingi oleh Ketua PWNU Bali KH Abdul Azis, Gus Kafa dan Neng Shaila selaku tamu kehormatan sekaligus narasumber dalam acara tersebut.

Selanjutnya termasuk dalam rangkaian acara berikutnya, digelar pula Seminar bertema “Organisasi Digdaya; Perempuan Berdaya dan Berkarya”.

Gus Kafa dan Ning Shaila sebagai Narasumber Seminar

Setelah Seminar dibuka oleh moderator Adiba, materi pertama disampaikan oleh Gus Kafa yang  dilanjutkan oleh Neng Shaila dari Lirboyo. Pemaparan awal dari Gus Kafa cukup membuat antusias dan membangkitkan semangat peserta. Bagaimana tidak, Gus Kafa mengatakan bahwa perempuan harus bahagia dzohir batin.

“Perempuan bahagia maka semesta pun ikut bahagia” tukasnya disambut tepuk tangan peserta.

Kemudian Neng Shaila menyampaikan materi yang tak kalah menarik tentang potensi wanita dalam pendidikan.

“Amal sholeh perlu ilmu, agar bisa bergerak dan berkarya maka perempuan menjadi berdaya”, kata Neng Shaila menjelaskan.

Dalam sesi tanya jawab setelahnya, ada hadiah yang diberikan oleh PW Fatayat NU Bali untuk 3 sahabat Daiyah terbaik yang sudah mengisi acara Ngalim di media sosial Fatayat Bali.

Mereka adalah; Sahabat Sri Wahyuni dari Gianyar, Sahabat Lisdiana Fitri dari Karangasem dan sahabat Ena A’yuni dari Buleleng. Selain itu dibagikan pula doorprize bagi sahabat penanya dan yang beruntung dalam sesi seminar sebelumnya.

Kegiatan berlangsung hangat, inspiratif dan menyenangkan, hingga akhirnya acara ditutup dengan doa bersama dan ramah tamah antar peserta, menciptakan suasana kebersamaan dan kekeluargaan yang kental.

Penulis : Aminatun Hs

diunggah oleh:

Picture of Dadie W Prasetyoadi

Dadie W Prasetyoadi

ADMIN ASWAJA DEWATA

artikel terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »