ASWAJADEWATA.COM |
“Majelis ini adalah Majeli al Faroh, yaitu
Majelis kebahagiaaan,” demikian disampaikan oleh Habib Mahdi bin Yahya Al Maghroby pada Milad Pertama Majelis Sunnatur Rasul SAW Gianyar.
Acara tersebut betempat di Masjid Agung Al – A’la Kabupaten Gianyar pada Ahad (27/11).
Diawali dengan sholat Maghrib berjamaah, acara lalu dilanjutkan dengan pembacaan Tahlil dan surah Yasin, serta sholat Isya berjamaah.
Selanjutnya diteruskan dengan penampilan tim hadrah Majelis Ta’lim Sunnatur Rasul SAW Gianyar dan sambutan – sambutan.
Dalam mauidhoh hasanah nya, Habib Mahdi bin Yahya Al Maghroby menyampaikan bahwa majelis ini adalah majelis kebahagiaan.
“Kita bahagia atas kelahiran baginda Nabi Muhammad SAW. Maka dari itu saya mengusahakan hadir walau tadi dalam keadaan kurang sehat, ungkapnya.
“Sebelum berangkat saya sempat merasa pusing berat hingga mata berkunang-kunang. Namun karena tidak enak dengan panitia dan khususnya para hadirin yang hadir karena cinta pada Nabi SAW, saya paksakan diri untuk hadir. Dan setelah Mahalul Qiyam tadi, Alhamdulillah, semua sakit tadi sirna,” katanya.
Menurutnya lagi, ini adalah bukti bahwa Nabi Muhammad SAW adalah Asy-Syifa’.
Hal seperti ini juga diriwayatkan pada Sahabat Ali bin Abi Thalib, Karomallahu Wajha, yang sehari sebelum perang mangalami sakit mata yang parah. Namun setelah diberi air liur Rasulullah SAW di mata yang sakit tersebut, mata Sahabat Ali bin Abi Thalib langsung sembuh bahkan pengelihatannya jauh lebih baik hingga akhir hayatnya.
Riwayat lain juga ada seorang sahabat yang saat berperang yang tangannya hampir putus karena terkena pedang. Namun setelah itu, sahabat tersebut datang dengan membawa tangan tersebut dan direkatkan kembali oleh Rasulullah SAW. Dan Masya Allah, tangan tersebut tersambung kembali oleh Rasulullah SAW.
Semua cerita diatas menunjukkan bahwa Rasulullah SAW adalah juga Thobibul qolbi, Thobibul Jasad Thobibul arwah. Jadi acara seperti ini adalah juga adalah obat bagi hati kita. Baik di hati ada kesombongan, ujub, dengki dan lainnya. Karena hati adalah tempat Allah memandang. Dan dari kebangkitan tidak berguna harta kekayaan, anak keturunan kecuali hati yang bersih, maka kelak akan mendapatkan perlindungan dari Allah SWT.
“Mari bersihkan hati kita dengan majelis majelis seperi ini. Majelis dzikir, majelis taklim, majelis sholawat, semuanya adalah obat. Perlu kita ingat bahwa iblis dikeluarkan dari surga karena tidak mau sujud pada Nabi Adam A.S. Karena mengaku diciptakan dari api, pungkas murid Habib Umar Al Hafidz Yaman ini menutup ceramahnya.
Penulis: Agus Surya