ASWAJADEWATA.COM-Baginda Nabi sebagai utusan Allah tidak melulu mengajarkan tentang bagaimana melaksanakan ibadah kepada Allah, bahkan dalam rumah tangga pun Baginda Nabi telah memberi teladan yang sangat luar biasa. Bagaimana Nabi bersikap, bergaul dan berada di tengah-tengah keluarganya.
Perlakuan Nabi kepada istrinya adalah berlaku lembut dengan penuh perhatian, bersenda gurau dengan penuh keceriaan, bermesraan dengan penuh kasih sayang, berpelukan dengan penuh kehangatan, dan memanggil istrinya dengan kata-kata penuh keromantisan.
Tentang keromantisan Rasulullah, sebagaimana Kiai Azaim dalam video yang diunggah oleh akun facebook Pecinta “KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy” menyampaikan, “Termasuk kesunnahan, memanggil dengan panggilan sayang. Ya Humaira, Wahai yang kemerah-merahan pipinya”
Mungkin pemahaman selama ini, dalam rumah tangga yang dianggap sunah adalah malam jum’at saja. Sebagaimana lumrahnya, kalau sudah malam jum’at pasti ramai dengan ungkapan “sunah Rasul”. Padahal, sunah Nabi atau sunah Rasul sangat banyak dalam kehidupan rumah tangga, seperti yang dijelaskan Kiai Azaim tersebut, memanggil pasangannya dengan panggilan sayang.
Jadi, memanggil pasangan dengan kata-kata romantis atau yang menunjukkan rasa sayang termasuk sunah Nabi. Jika setiap harinya sekian kali memanggil pasangannya dengan ungkapan sayang, berarti sudah mendapatkan kesunahan sesuai berapa banyak panggilan sayang.
Panggilan sayang memang tidak harus bentuk kata “sayang”, sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi, “Ya Humaira”. Biasanya setiap pasangan memiliki panggilan “sayang” masing-masing. Tergantung sejarah terjalinnya hubungan asmara keduanya yang menyebabkan adanya panggilan “sayang”. Yang penting, panggilan tersebut menunjukkan rasa sayang.
Bagaiamana jika belum akad alias belum halal, apakah mendapatkan kesunahan jika memanggil dengan panggilan sayang kepada pasangannya? Pesannya Kiai Zaim dalam video tersebut, segera datangi orang tuanya lalu lamar dan akad, baru mendapatkan kesunahan panggilan sayang.