ASWAJADEWATA.COM – Malam 10 Muharram (Asyura’) adalah hari yang spesial bagi kaum Nahdliyin. Hampir semua majelis ta’lim dan pondok-pondok pesantren mengadakan peringatan hari tersebut atas dasar peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada hari ini di masa lalu. Dasar ini dikuatkan oleh beberapa hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Nasa’i dan lainnya.
Beberapa peristiwa istimewa itu diantaranya; Allah menerima taubat Nabi Adam, Allah mengangkat Nabi Ibrahim sebagai khalilullah (kekasih Allah) dan menyelamatkannya dari api, Allah mengangkat Nabi Isa ke langit, Allah mengeluarkan Nabi Yunus dari perut ikan Paus, Allah menyelamatkan Nabi Musa sehingga bisa melewati lautan dan menenggelamkan Fir’aun,
Tak terkecuali Pondok Pesantren Thariqul Mahfudz, yang berlokasi di jalan Raya Gilimanuk – Denpasar km. 12. Sumbersari, Desa Melaya, Kec. Melaya, Kab. Jembrana.
Mereka memperingati hari istimewa ini dengan mengadakan kegiatan Istighotsah Akbar dan Ijazah Kubro (9/9) yang diikuti oleh segenap santri, alumni dan warga serta jama’ah majelis dzikir Auradus Sa’ada dan sholawat (MASS BRO) dari Denpasar, Tabanan dan jembrana. Majelis ini memang dibawah naungan Pondok Pesantren Thariqul Mahfudz Jembrana asuhan Kiai Ahmad Marzuki itu.
Istighotsah Akbar adalah kegiatan rutin tahunan setiap tanggal 10 Muharram (Asyuro’) di PP. Thariqul Mahfudz Jembrana. Kemudian dilanjutkan dengan Ijazah Kubro yang diikuti sebagian pria dewasa.
“Semua yang mau boleh ikut, tapi harus puasa mutih selama 3 hari sebelumnya.” dikatakan oleh seorang santri senior di pondok itu.
Diceritakan pula olehnya bahwa Kiai Ahmad Marzuki mendapatkan Ijazah tersebut dari KH. Abdul Fatah Mahalli Bondowoso Jatim.
Diakhir acara, dilakukan pula penyerahan santunan kepada santriwan dan santriwati yatim serta piatu oleh beberapa jama’ah yang hadir di pondok pesantren yang berdiri sejak tahun 1996 itu.
Reporter: Ahmad Wildan
Editor: Dadie W. Prasetyoadi