ASWAJADEWATA.COM
Mengapa para ulama kita memberi tauladan cinta tanah air?
Sebab di tanah negeri ini kita mengamalkan ajaran agama Islam. Ulama-ulama kita tidak mengajarkan untuk membenturkan Islam dan Negara, sebab andaikata Negara telah hancur karena perang atas nama agama, lalu mau mengamalkan Islam dimana lagi?
Negara berpenduduk Muslim saat ini yang mengalami perang saudara banyak yang tewas sia-sia, ribuan ingin mengungsi ke negara lain, tak dapat menjalankan lagi Islam di negeri mereka dengan nyaman dan damai.
Jika masih menanyakan dalil tentang Cinta Tanah Air atau Nasionalisme, adalah hadis berikut:
Saat Nabi dan para Sahabat hijrah ke Madinah, ternyata kota Yatsrib itu banyak wabah penyakit, Abu Bakar mengeluh, Bilal juga berkeluh, dan sahabat Nabi lainnya, maka Nabi berdoa:
( ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺣَﺒِّﺐْ ﺇِﻟَﻴْﻨَﺎ ﺍﻟْﻤَﺪِﻳﻨَﺔَ ﻛَﺤُﺒِّﻨَﺎ ﻣَﻜَّﺔَ ﺃَﻭْ ﺃَﺷَﺪَّ ( ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻯ
“Ya Allah, jadikan kami cinta Madinah, sebagaimana cinta kami kepada Makkah, atau melebihi Makkah” (HR al-Bukhari)
Dalil hadits lainnya adalah:
ﻋَﻦْ ﺃَﻧَﺲٍ – ﺭﺿﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ – ﺃَﻥَّ ﺍﻟﻨَّﺒِﻰَّ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﻛَﺎﻥَ ﺇِﺫَﺍ ﻗَﺪِﻡَ ﻣِﻦْ ﺳَﻔَﺮٍ ، ﻓَﻨَﻈَﺮَ ﺇِﻟَﻰ ﺟُﺪُﺭَﺍﺕِ ﺍﻟْﻤَﺪِﻳﻨَﺔِ ﺃَﻭْﺿَﻊَ ﺭَﺍﺣِﻠَﺘَﻪُ ، ﻭَﺇِﻥْ ﻛَﺎﻥَ ﻋَﻠَﻰ ﺩَﺍﺑَّﺔٍ ، ﺣَﺮَّﻛَﻬَﺎ ﻣِﻦْ ﺣُﺒِّﻬَﺎ ( ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻯ
Anas berkata bahwa jika Nabi tiba dari perjalanan dan melihat kampung Madinah, maka Nabi memper-cepat tunggangannya. Jika Nabi diatas tunggangan, maka Nabi menggerakkan nya, karena cinta Madinah” (HR al-Bukhari)
Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata:
َﻓِﻲ ﺍﻟْﺤَﺪِﻳﺚ ﺩَﻟَﺎﻟَﺔ ﻋَﻠَﻰ ﻓَﻀْﻞ ﺍﻟْﻤَﺪِﻳﻨَﺔ ، ﻭَﻋَﻠَﻰ ﻣَﺸْﺮُﻭﻋِﻴَّﺔ ﺣُﺐّ ﺍﻟْﻮَﻃَﻦ ﻭَﺍﻟْﺤَﻨِﻴﻦ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ( ﻓﺘﺢ ﺍﻟﺒﺎﺭﻱ ﻻﺑﻦ ﺣﺠﺮ – ﺝ 6 / ﺹ 6
“Hadis ini menunjukkan keutamaan Madinah dan ‘disyariatkannya cinta tanah air’ dan rindu kepadanya” (Fath al-Bari, 6/6).
KH. Ma’ruf Khozin