Wednesday 04th December 2024,

Gus Baha’: Kemerdekaan Indonesia Sudah Diisyaratkan kepada Para Ulama

Gus Baha’: Kemerdekaan Indonesia Sudah Diisyaratkan kepada Para Ulama
Share it

ASWAJADEWATA.COM

Tentang kemerdekaan negara tercinta, sudah banyak yang menulis atau menyampaikan tentang sejarahnya. Pun demikian bagaimana awal mula terwujudnya kemerdekaan Ibu Pertiwi. Namun, bisa dipastikan tidak semua mengetahui tentang isyarat kemerdekaan Nusantara ini.

Dalam suatu kesempatan, Gus Baha’ menjelaskan betapa ulama-ulama di negeri tercinta ini sangat peduli dan perhatian kepada negara. Dawuh Gus Baha’, “Saya masih ingat Mbah Ahmad Shiddiq itu sangat loyal sama yang namanya negara. Kita tau beliau adalah termasuk orang yang dipandang ketika Muktamar Situbondo. Ketika NU pertama kali menerima asas tunggal, yaitu Pancasila”

Asas Tunggal Pancasila adalah hasil keputusan musyawarah para ulama sebagai wujud kecintaan menjaga negara yang penduduknya beranekaragam suku, budaya dan agama. Menurut Gus Baha’, “Kayak apa ulama-ulama kita, mulai Mbah Ahmad Shiddiq, Mbah Ali Maksum, Gus Dur, Mbah As’ad, semuanyalah. Termasuk Mbah Moen, semuanya loyal sama Negara. Sehingga NU menerima asas Tunggal”

Loyalitas ulama kepada negara ada kaitannya dengan isyarat kemerdekaan Indonesia. Isyarat inilah yang mungkin menjadikan para ulama memiliki rasa tanggung jawab untuk menjaga Indonesia dengan menerima dan menyepakati asas Tunggal.

Gus Baha’ mengisahkan, “Mbah Ahmad Shiddiq, beliau cerita bahwa kemenangan Islam itu ndak harus kita yang menang keangilan. Kadang Allah membuat orang lain yang keangilan, kitanya yang ikut menang. Jadi, dulu kata beliau (Mbah Ahmad Shiddiq), banyak ulama ketika kita (Indonesia) diserang Jepang, saya masih ingat, ulama-ulama itu mimpi dibacakan ayat,

غُلِبَتِ الرُّومُ فِي أَدْنَى الْأَرْضِ وَهُمْ مِنْ بَعْدِ غَلَبِهِمْ سَيَغْلِبُونَ

Ayat tersebut menjelaskan tentang kemenangan umat Islam yang disebabkan karena musuhnya dikalahkan oleh pihak lain. Yaitu pertarungan besar antara kerajaan Romawi dan kerajaan Persi. Lalu apa kaitannya ulama bermimpi dibacakan ayat tesebut sebagai isyarat kemerdekaan Indonesia?

Gus baha menjelaskan, “Terus relevansinya dengan Indonesia gimana? wa yaumaidzi yafrahul mukminun. Ketika orang Romawi yang punya kitab Samawi mengalahkan Persia yang tidak punya kitab samawi, itu orang Islam ikut seneng. Itu semua Kiai banyak yang mimpi begitu. Ini cerita Mbah Ahmad Shiddiq. Saya dengarin, ternyata betul. Jepang itu ngak dikalahkan Indonesia. Jepang Hirosima dan Nagasaki dibom oleh sekutu. Akhirnya Jepang pulang. Pas Jepang Pulang, Indoensia mederka”

Dari isyarat itulah kiai-kiai memprediksi negara ini akan merdeka dengan dikalahkannya negara para penjajah saat itu, “Itu dulu Kiai-kiai sudah na’wil, bahwa menangnya Indoensia itu ndak harus ngalahkan penjajah. Pokoknya nanti penjajah ada yang ngalahkan”, tegas Gus Baha’.

Tulisan ini bersumber dari ngaji bareng Gus Baha’ di cahnnel you tube Aswaja Dewata. (Gus Tama)

Like this Article? Share it!

Leave A Response

Translate »