ASWAJADEWATA.COM
Rais Aam Idarah Aliyah Jam’iyah Ahlit Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah (Jatman) Habib Muhammad Luthfi bin Yahya mengatakan, situasi wabah pandemi virus Corona seperti saat ini menyebabkan sebagian orang takut untuk melakukan aktivitas, termasuk dalam hal pekerjaan.
“Padahal pekerjaan tersebut yang selama ini menjadi jalan baginya untuk menafkahi keluarganya. Keadaan semacam ini, apabila diimbangi dengan kekuatan hati yang lemah, akan menyebabkan was-was dan mudah dikompori,” tegasnya.
Demikian disampaikan Habib Luthfi pada acara rutinan kliwonan di Kanzus Sholawat, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Jumat (03/07).
Menurut Habib Luthfi, penting bagi kita untuk tetap melaksanakan ikhtiar, yang tentunya dibarengi dengan protokol kesehatan yang sudah ditentukan. “Ikhtiar tetap, menjaga diri dari penyakit wajib, tapi tidak melunturkan usaha. Yang tani, dagang, silaturahim sesuai dengan peraturan. Tidak boleh kita putus (silaturahim) karena silaturahim panjangkan umur,” tutur Habib Luthfi.
Usaha ini lanjut Habib Luthfi, juga mesti dibarengi dengan sikap menautkan hati kita hanya kepada Allah SWT. Dengan pertautan hati kepada-Nya, akan membuat jiwa dan hati ini akan tegar serta siap mengadapi kondisi apapun. “Melihat ini itu, (semua) kembali kepada Allah. Tidak ta’alluq kepada selain Allah,” kata beliau.
Menurutnya, bilamana seseorang di hatinya sudah tertanam kepada Yang Maha Kuasa, akan mengeluarkan kekuatan yang luar biasa dan tidak akan memandang sesuatu selain Allah.
Dalam kesempatan itu, Habib Luthfi juga mengingatkan untuk senantiasa menjaga kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia. Selain itu, ia juga berharap agar bangsa ini tidak mudah dikompori dan dibenturkan antarsesama.
“Kita bangsa Indonesia, umat Islam khususnya, wajib menjaga kesatuan persatuan Indonesia. Jangan sampai kita mau dibenturkan, memberi bertepuk tangan orang lain. Tunjukkan bahwa kita adalah bangsa Indonesia yang kuat,” tegasnya.
Rutinan (Jumat) Kliwonan kali ini, merupakan penyelenggaraan perdana setelah sempat diliburkan akibat pandemi Covid-19. Dengan diselenggarakannya kembali rutinan, diharapkan dapat membangun rasa optimisme kepada jamaah, dan bangsa Indonesia pada umumnya.
Kegiatan yang diawali dengan pembacaan maulid simtud durar oleh kelompok Shalawat Az-Zahir pimpinan Habib Zainal Abidin Assegaf dilanjutkan dzikir dan pembacaan kitab jami’ul ushul fil auliya oleh Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pekalongan KH Zakaria Ansor.
Majelis Jumat Kliwon di Kanzus Sholawat terasa sangat istimewa. Pasalnya majelis yang berlangsung setiap bulan sekali itu tidak hanya dihadiri oleh santri-santri Habib Luthfi dari wilayah Pekalongan dan sekitarnya.
“Puluhan bis dan kendaraan besar lainnya hampir dipastikan selalu hadir dari luar kota yang sudah datang pada malam sebelumnya,” ujar Kiai Zakaria.
Bahkan lanjutnya, hotel-hotel di Pekalongan selalu dipenuhi tamu-tamu Habib Luthfi setiap majelis kliwonan digelar. Itu artinya, majelis kliwonan telah menggerakkan roda ekonomi khususnya di wilayah Pekalongan.
Pantauan NU Online, puluhan pedagang kaki lima, pedagang makanan, dan puluhan pedagang minuman hingga mainan anak-anak memanfaatkan momentum majelis kliwonan di Kanzus Sholawat untuk menggelar dagangannya sambil ikut mengaji. (NU Online)