ASWAJADEWATA.COM | GIANYAR
Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Gianyar melaksanakan pembentukan 3 Pimpinan Anak Cabang (PAC) yang tersebar di Kabupaten Gianyar. Bertempat di kediaman Bapak H. Muzammil, acara ini terbagi atas 3 sesi untuk masing – masing PAC. Yakni PAC Gianyar, PAC Ubud, PAC Blahbatuh.
Pembentukan masing-masing PAC ini dilaksanakan dengan sistem voting dengan utusan tiap-tiap kecamatan 20 orang. Adapun yang pertama dibentuk ialah PAC Gianyar pada Sabtu (10/10). Saat itu terpilih sebagai Ketua adalah sahabati Nurul Hidayah.
Pembentukan kedua yaitu PAC Ubud pada Ahad pagi (11/10). Disini terpilih sebagai Ketua yaitu sahabati Afifah. Pembentukan terakhir yakni PAC Blahbatuh dilaksanakan di hari yang sama pada sore hari, dan terpilih sebagai Ketua adalah sahabati Yayuk Prapiani

Sri Wahyuni, Ketua PC Fatayat NU Kabupaten Gianyar
Dalam sambutannya, Ketua PC Fatayat NU Gianyar, Sri Wahyuni mengatakan, “Kegiatan ini bertujuan untuk pengembangan organisasi sekaligus pengkaderan hingga tingkat kecamatan.”
Selain itu, alumnus Pondok Pesantren Sidogiri ini memaparkan arti lambang Fatayat sebagai pembekalan awal untuk kader – kader pengurus di tingkat PAC.
Adapun arti lambang Fatayat yaitu:
Setangkai bunga melati melambangkan niat yang suci. Tegaknya bunga melati di atas dua helai daun berarti dalam setiap gerak langkahnya, Fatayat NU tidak lepas dari bimbingan NU dan Muslimat NU.
Di dalam sebuah bintang berarti gerak langkah, Fatayat NU selalu berlandaskan Perintah Allah SWT dan Sunnah Rasul.
Delapan bintang berarti empat Khalifah dan empat Madzhab, dilingkari oleh tali persatuan berarti Fatayat NU tidak keluar dari Ahlussunnah wal Jamaah.
Organisasi pemudi atau perempuan muda Islam yang berhaluan Ahlussunnah wal Jamaah ini dilukis dengan warna putih di atas warna dasar hijau yang artinya kesucian dan kebenaran.
Kegiatan pembentukan yang diketuai oleh Hanik Handayani ini tak lepas dari protokol kesehatan Covid-19. Diantaranya dengan pengecekan suhu untuk tiap-tiap peserta, menjaga jarak, dan menggunakan masker.
Penulis: Kadek Ita
Foto: PC. Fatayat NU Gianyar
Editor Dadie W. Prasetyoadi