Sukorejo dan Hadrahnya IKSASS Badung

Facebook
X
WhatsApp
Telegram
Email

Sukorejo adalah nama Dusun dari Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah, Desa Sumberejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo. Pesantren ini lebih dikenal dengan sebutan Pondok Sukorejo, yang termasuk salah satu ponpes besar di Jawa Timur. Pendirinya adalah Kiai Syamsul Arifin yang kemudian dilanjutkan oleh Putranya Kiai As’ad Syamsul Arifin, Pahlawan Nasional yang dinobatkan era Presiden Joko Widodo.

Santrinya ratusan bahkan mungkin jutaan yang tersebar diseluruh nusantara. Sebagai santri, ketika sudah kembali kemasyarakat diwajibkan untuk berjuang dan mengabdikan diri untuk Agama, Bangsa dan Negara. Tak terkecuali ribuan alumninya tersebar di Kab. Badung, Kecamatan Kuta.

Hampir setiap daerah, memiliki organisasi Alumni Sukorejo dengan nama Ikatan Alumni Santri Salafiyah-Syafiiyah (IKSASS) kemudian diikuti dengan nama daerahnya masing-masing. Misal seperti Alumni yang berada di Kabupaten Badung bernama IKSASS Badung. Profesi alumninya bervariasi, ada yang pengusaha, guru, akademisi, dll. Dan setiap alumni, memiliki cara tersendiri dalam mengabdi dan berdakwah di masyarakat.

Secara keorganisasian, IKSASS memiliki group musik Islami yang namanya Hadrana IKSASS Badung. Berdiri sejak tahun 2015, dengan penggagas Saifur Rijal salah satu senior IKSASS Badung dibantu oleh Muzani. Corak atau karakter Hadrah pada umumnya bershalawat dengan diiringi musik dan syair-syair yang diantaranya karya Hadrahna IKSASS Badung.

Penulis sebagai alumni, tentu merasa bangga dengan keberadaan Hadrahna IKSASS Badung. Terutama ketika tampil diacara-acara besar Islam. Salah satunya yang baru terlaksana tadi malam (26 November 2023) di GWK oleh penyelenggara Organisasi Pecinta Tanah Air Indonesia (Petanesia) Bali bersama Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kab. Badung. Acara ini diikuti oleh ribuan peserta dan begitu meriah.

 

Lantunan shalawat yang diiringi Hadrahna IKSASS Badung membuat asyik dan gembira bershalawat kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW. Tentu ini hanya sebagian contoh. Banyak acara-acara besar yang telah terlaksana. Begitupun acara-acara kecil yang sifatnya dari rumah ke rumah yang cukup padat jadwalnya.

Ust. Zaini Mun’im, Dewan Syuri IKSASS Badung yang juga beperan aktif membesarkan Hadrahna IKSASS Badung menyampaikan, tidak lain tujuan didirikannya Hadrahna IKSASS Badung untuk mengajak masyarakat cinta shalawat dan sebagai bentuk pengabdian santri atas perintah kiai yang tidak lain mengharap barokah. Karena dengan barokah, hidup menjadi indah dan tenang.

Hadrahna IKSASS Badung sendiri memiliki puluhan anggota yang terbagi menjadi dua tim. Ada tim personil yang bertugas memberikan penampilan terbaik saat acara, meliputi (Vokalis dan Penabuh). Yang kedua tim crew bertugas mempersiapkan segala kebutuhan sebelum acara (sound syistem, kelengkapan alat, dan menata sebelum acara.

Semua anggota tidak ada yang digaji. Namun jika ada rejeki, “Tentu kami tidak menutup mata untuk dibagi-bagi sebagai uang lelah. Karena sesungguhnya, para anggota memiliki pekerjaan yang harus ditinggal saat acara. Tapi kami yakin, barokah jauh lebih nikmat ketimbang kami hanya mengharap materi,” kata Ust. Zaini.

Awal-awal berdirinya Hadrahna IKSASS Badung bukan hal mudah. Diantara minimnya kelengkapan alat. Modal yang dimiliki hanyalah semangat, niat, dan beberapa alumni yang memiliki kompetensi dalam hal seni musik. Sehingga kami para Alumni, terutama anggota Hadrahna IKSASS Badung bergotong royong untuk membeli alat demi sebauh tujuan Hadrahna IKSASS Badung berkualitas dan Eksis.

“Kami bangga bisa mengabdi pada masyarakat melalui Hadrahna IKSASS Badung , dan kami yakin para masyaikh Sukorejo Insya Allah merestui dan tersenyum pada kami,” tutupnya.

 

Penulis: Wandi Abdullah

diunggah oleh:

Picture of Muhammad Ihyaul Fikro

Muhammad Ihyaul Fikro

ADMIN ASWAJA DEWATA

artikel terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »