Thursday 12th September 2024,

Syi’ir NU pada Tradisi Lisan Rakyat Sumenep

Syi’ir NU pada Tradisi Lisan Rakyat Sumenep
Share it

ASWAJADEWATA.COM |

Oleh: A. Karim Abraham

Begitu banyak ekpresi kecintaan jamaah yang ditunjukkan kepada Nahdlatul Ulama (NU), organisasi Islam terbesar di negeri ini. Umumnya bagi masayarakat yang belum terbiasa dengan tradisi baca tulis, ekpresi itu diungkapkan melalui tradisi lisan. Seperti tembang, Syi’ir, hingga cerita dongeng.

Salah satu ekspresi yang menggambarkan ‘kebesaran’ NU, terlihat pada masyarakat Sumenep Madura berupa Syi’ir yang biasa disenandungkan oleh rakyat setempat. Syi’ir yang cukup singkat itu dimuat di laman Facebook Ira Cahaya, setahun silam namun direpost kembali.

Begini bunyi Syi’ir nya :

Bintang sanga’ nga’
Ngala’ tampar par
Partai NU u
Umat Islam lam
Lambe’ mula la
Lakar menang nang
Nangkel oreng reng
Reng PKiiiiii

Menurut keterangan dalam akun FB Ira Cahaya, Syi’ir berantai ini harus dibaca cepat. Lebih bagus kalau disenandungkan oleh tiga orang yang saling bersahutan.

Masih menurutnya , di kampung halamannya di Pulau Gili Genting Sumenep, NU adalah nafas dan wajah keberagamaan masyarakat setempat. Tidak hanya dalam tradisi ritual saja, tapi juga dalam tradisi seninya bernuansa NU. Seperti syi’ir diatas biasa disenandungkan, semisal pada saat anak kecil nangis, orang tua akan mengademkannya lewat Syi’ir ini.

Jika diterjemahkan secara bebas, kira-kira seperti ini ;

Bintang Sembilan
Ngambil Tali
Partai NU
Umat Islam
Sejak Dulu
Selalu Menang
Menjerat (melawan) Orang PKI

Syi’ir yang sudah menjadi tradisi lisan ini tentunya sulit untuk diidentifikasi siapa dan kapan digubah. Namun dari sini bisa kita perhatikan bahwa Syi’ir tersebut menggambarkan kemenangan NU, terutama saat mengahadapi PKI. Bisa jadi, Syi’ir ini dibuat pasca tragedi kelam bangsa Indonesia tahun 1965.

NU saat itu menjadi Partai berkontestasi sengit dengan PKI. Bukan hanya beradu program dan gagasan, namun juga beradu fisik, saling bunuh membunuh. Dan kita tau, dalam chaos saat itu, NU menjadi tameng dan dapat mengendalikan situasi, hingga kemudian PKI bubar dan lenyap.

Belakangan diketahui, pemilik akun Ira Cahaya ini adalah Ira D. Aini, penulis dan aktivis perempuan, yang kini menjadi Pemred Iqra.id

(Penulis adalah Ketua PC GP Ansor Buleleng dan Pegiat di Bilik Literasi Bali)

Like this Article? Share it!

Leave A Response

Translate »