ASWAJADEWATA.COM
Seiring menyebarnya covid-19 di tengah-tengah masyarakat, khususnya masyarakat Denpasar, maka Kementerian Agama Kota Denpasar mengeluarkan surat edaran informasi tentang Antisipasi Penyebaran Covid-19 di Tempat Ibadah. Berikut teks surat informasinya:
Berdasarkan Surat Keputusan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana Republik Indonesia (BNPB RI) Nomor 13 A Tahun 2020 tentang Perpanjangan Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus Corona di Indonesia yang berlaku selama 91 hari terhitung sejak tanggal 29 Februari 2020 sampai dengan tanggal 29 Mei 2020 dan Fatwa MUI Pusat Nomor 14 Tahun 2020 Tentang Penyelenggaraan Ibadah Dalam Situasi Terjadi Wabah Covid-19 yang mewabah di suatu kawasan yang potensi penularan tinggi atau sangat tinggi berdasarkan ketentuan pihak yang berwenang, Maka dibolehkan meninggalkan solat Jum’at dan menggantinya dengan solat Zuhur di tempat kediamannya serta meninggalkan jamaah solat lima waktu/rawatib, terawih, dan solat Id di masjid atau tempat umum lainnya. Dan apabila potensi penularannya rendah sesuai berdasarkan ketetapan pihak yang berwenang maka wajib menjalankan kewajiban ibadah sebagaimana biasanya dan wajib menjaga diri agar tidak terpapar Covid-19 seperti tidak kontak fisik langsung (bersalaman, berpelukan, dan cium tangan) membawa sajadah sendiri dan membasuh tangan dengan sabun secara rutin.
Memperhatikan Keputusan BNPB RI dan Fatwa MUI tersebut, dengan ini kami informasikan kepada segenap Pengurus Masjid dan Musolla se-Kota Denpasar agar menjadi pertimbangan dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19 bagi jamaah masjid dan musolla, dan apabila pelaksaan solat Jum’at dan jamah solat lima waktu tetap dilaksanakan kiranya dapat memastikan kebersihan di masing-masing masjid dan musolla.
Demikian informasi atas perhatian dan kerjasamanya disampaikan terima kasih sembari terus berdoa semoga ujian wabah Covid-19 dijauhkan bagi kita se
mua bangsa Indonesia, amin.
