ASWAJADEWATA.COM| BULELENG
Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Kabupaten Buleleng kembali menyalurkan bantuan sembako kepada 1676 Kepala Keluarga di Desa Pemuteran dan Banyupoh Kecamatan Gerokgak Buleleng pada Sabtu (23/4). Bantuan kali ini merupakan bantuan tahap tiga, dimana dua tahap sebelumnya direalisasikan pada tahun 2021.
Penyaluran bantuan ini, adalah salah satu kegiatan dari program penguatan ketangguhan masyarakat menghadapi covid 19 dan bencana alam (PKMM-CBA) yang digagas LPBI PBNU, yang bekerjasama dengan Siap Siaga Palladium, DFAT Australia, dan BNPB. Dari delapan daerah dampingan, Provinsi Bali diwakili Kabupaten Buleleng dengan sasaran program di dua desa tersebut.
“Sehingga, selama dua tahun ini telah tersalurkan sebanyak 5.038 paket sembako dengan total nominal satu milyard lima juta enam ratus ribu rupiah” ujar Supriono, Ketua LPBINU Buleleng.
Selain sembako, Supri begitu dia dipanggil melanjutkan, Program PKMM-CBA LPBINU ini juga membantu pengadaan fasilitas Handwash Portable sebanyak 98 buah, thermogun, dan alat peraga kampanye pencegahan covid 19 berupa poster, spanduk dan baliho.
Masih menurut Supri, dalam program ini melibatkan 98 relawan Pokja (kelompok kerja) yang berbasis ditingkat dusun. “ada 9 dusun di Desa Pemuteran dan 5 Dusun di Desa Banyupoh, dimana masing masing dusun berjumlah 7 relawan” jelasnya.
Perbekel Desa Pemuteran, I Nyoman Arnawa sangat mengapresiasi dan berbangga karena Desa Pemuteran menjadi sasaran program PKMM-CBA LPBINU.
“saya ucapkan terimaksih kepada LPBI NU yang telah banyak membantu dan mengedukasi masyarakat kami, terutama paket sembako yang bisa menutupi kekurangan bantuan dari pemerintah” ujarnya.
Dalam empat bulan kedepan, program PKMM-CBA LPBINU berfokus pada pemulihan ekonomi. Di dua desa ini, ada 40 pelaku UMKM yang mendapat bantuan modal dengan jumlah total 176.000.000 rupiah.
Kontributor: Baidowi