ASWAJADEWATA.COM | BULELENG
Kelompok Kerja (Pokja) Penguatan Ketangguhan Masyarakat dalam Menghadapi Covid 19 (PKMM Covid 19) di Kabupaten Buleleng ini mendapatkan perhatian khusus dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Jakarta.
Pokja PKMM Covid 19 ini merupakan satuan tugas bentukan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPBI PBNU), dimana di Kabupaten Buleleng berada di Desa Pemuteran dan Desa Banyupoh.
Menariknya, Satgas ini dibentuk berbasis Banjar Dinas atau Dusun, dengan total keterlibatan relawan berjumlah 98 orang di dua Desa tersebut.
Bukan sekedar relawan, Pokja yang masing masing dusun ini berjumlah 7 relawan, merupakan gabungan semua unsur stakeholder tingkat dusun, sehingga sosialisasi pencegahan Covid 19 berjalan efektif.
LIPI pada Selasa (24/8), kemudian mengundang Tim Pengembangan Program PKMM Covid 19 Kabupaten Buleleng, Abdul Karim Abraham, dan juga perwakilan Pemerintah Desa Pemuteran, I Made Mastra dalam Focus Grup Discussion (FGD) dengan tema “Peran Berbagai Aktor dalam Penanganan Covid 19 di dalam Konteks Membangun Masyarakat yang Tangguh; pengalaman Satgas PKMM di Kaupaten Buleleng”.
Dalam kesempatan tersebut, Karim menjelaskan ada 4 tugas utama Pokja. Pertama adalah mencari dan mengumpulkan data. Pokja yang dibentuk di setiap dusun ini, mendata seluruh KK yang ada dengan menggunakan System berbasis Geospasial, meliputi Nama, Alamat, Jenis Kelamin, Pekerjaan, Riwayat Medis, dan lainnya.
Tugas Kedua, melakukan sosialisasi pencegahan covid 19 dengan menggunakan poster, spanduk dan baliho. Selain alat tersebut dipasang di lokasi lokasi umum, sosialisasi juga dilakukan di tempat tempat ibadah, baik di Masjid, Pura dan Gereja.
Tugas Ketiga, yakni melakukan pendampingan dan pelayanan. Dalam hal ini, selama program ini berlangung 9 bulan, telah mendistribusikan sebanyak 98 Alat Cuci Tangan Portable, 42 Thermogun, 14 ribu Masker kesehatan, dan melengkapi fasilitas karantina di tingkat dusun.
Sedangkan Tugas yang Keempat adalah Distribusi bantuan non tunai. Ada sebanyak 3.288 paket sembako yang disalurkan kepada masyarakat terdampak, terutama masyarakat yang belum dapat bantuan dari pemerintah.
Menariknya, bantuan ini menggunakan Scan Wajah penerima manfaat, sehingga distribusi tepat sasaran dan tidak bias diwakilkan.
Sementara itu, pada FGD yang berlangsung selama 2 jam tersebut, Made Mastra selaku Kepala Banjar Dinas Palasari Desa Pemuteran, yang sekaligus juga anggota Pokja PKMM LPBI NU, dengan antusias menyampaikan pengalamannya selama menjadi relawan dalam satgas ini.
Menurutnya, himbauan-himbauan yang dilakukan menjadi sangat efektif, karena Pokja ini bukan hanya sekedar sosialisasi, tapi juga mendistribusikan berbagai bantuan, yang itu sangat dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Terus terang, ini program yang luar biasa, padahal pokja ini kan dibentuk oleh NU, yang merupakan ormas Islam, tapi banyak yang terlibat dari semua elemen, bahkan memberikan bantuan tak memandang agama” terangnya. (*)