Menghormati Guru Kunci Kesuksesan Ilmu Murid

Facebook
X
WhatsApp
Telegram
Email

ASWAJADEWATA.COM | 

Oleh: Qowi Alaska

Siapa yang tak kenal dengan Sayyidina Ali Bin Abi Thalib. Yang merupakan salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW. Juga beliau satu-satunya sahabat Nabi Muhammad yang menyandang gelar “Babul Ilmi” (pintu ilmu pengetahuan).

Hal tersebut dinyatakan langsung oleh Nabi Muhammad dalam Haditsnya,  “Saya adalah kotanya ilmu dan Ali sebagai pintunya”.  Hadis ini membuktikan betapa tingginya ilmu Sayyidina Ali sehingga Rasulullah menjulukinya sebagai pintu ilmu pengetahuan.

Keluasaan dan kedalaman ilmu yang dimiliki Sayyidina Ali tidak semerta-merta menjadikan beliau congkak. Justru dengan keluasan, kedalam dan ketinggian ilmu yang dimilikinya semakin menunjukkan kerendahan hati beliau.

Seperti kata pepatah, Ibarat padi, semakin tambah berisi ia makin tambah merunduk. “Aku adalah hamba/abdi dari siapapun yang mengajariku walaupun hanya satu haruf. Aku pasrah padanya. Entah aku mau dijual, dimerdekakan atau tetap sebagai seorang hamba,” kata beliau suatu hari

Atsar atau haliah yang di contohkan oleh Sayyidina Ali dalam menghormati guru nampaknya tak cukup mampu diserap dan di-implementasikan dalam kehidupan dunia pendidikan kita. Hal ini terlihat dalam beberapa kasus yang menimpa dunia pendidikan kita.

CNN Indonesia, Jumat 02/02/2018 lalu memberitakan tentang Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) berinisial (HI) menganiaya gurunya Budi Cahyo. Dan yang teranyar,  INDOPOLITIK. COM. 27/10/2019 memberitakan seorang Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berinisial FL dan dua rekannya C dan OU menikam gurunya Alexsander Pengkey (52).

Padahal amat jelas bagaimana beratnya tugas seorang guru dan itu dicatat di dalam amanat Undang-Undang Dasar (UUD) tahun 1945 yang menyebutkan bahwa “mencerdaskan kehidupan Bangsa” yang maksud kalimat tersebut dititikberatkan kepada guru.

Konotasi “mencerdaskan kehidupan bangsa” menggambarkan sebuah cita-cita luhur serta harapan negara dalam upaya mendistribusikan pendidikan ke seluruh rakyat Indonesia agar tercapai kehidupan berbangsa dan bernegara yang hikmat dalam kecerdasan dan itu hanya ada di pundak seorang guru

Di hari yang bersejarah ini kalimat yang tepat kami sampaikan sebagai bentuk penghargaan kami “Engkaulah Pahlawan Tanpa Tanda Jasa” dan semoga saya,  engkau dan kita semua dapat menjalankan amanah guru kita. Dan mendapatkan barakah seperti yang disabadakan Nabi Muhammad ” ilmu tidak akan manfaat kecuali ta’dhim kepada guru”

Selamat Hari Guru Nasional, 25 November 2019

(Penulis adalah aktivis literasi NU dan alumni Ponpes Nurul Jadid)

diunggah oleh:

Picture of Aswaja Dewata

Aswaja Dewata

ADMIN ASWAJA DEWATA

artikel terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »