ASWAJADEWATA.COM | GIANYAR
Berlokasi di Yayasan Baitullah, Perum TNI Tojan Permai, acara Pembentukan Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor diawali seperti biasa dengan pembacaan Ummul Qur’an oleh ustadz Zanuar dilanjutkan dgn lagu Indonesia Raya, Syubanul Wathon dan mars GP Ansor.
Kemudian dilanjutkan dengan sambutan Ketua PC. GP. Anshor Gianyar Ustadz Mursalin. Dia menyampaikan bahwa kepengurusan GP Ansor lahir dari rahim Nahdlatul Ulama di Surabaya tgl 14 Desember 1949.
“Pendirinya KH. Abdul Wahab Hasbullah, beliau juga tokoh pendiri NU,” jelasnya kemudian.
Jika ditelusuri Ansor sebelumnya sempat berganti-ganti nama sehingga pada muktamar ke IX di Banyuwangi tgl 29 April 1934 resmi Ansor menjadi menjadi Bagian dari Nahdlatul Ulama. Oleh karenanya, GP Anshor dan Banser tidak bisa dilepaskan dari NU. Menjaga para Ulama, mengawal visi misi NU serta menjaga NKRI adalah tugas utama Ansor.
Selanjutnya Kasatkorcab Banser Gianyar Haryanto melaporkan dalam sambutan berikutnya bahwa kepengurusan GP Ansor kabupaten Gianyar saat ini telah terbentuk di lima kecamatan antara lain; kecamatan Gianyar, Sukowati, Ubud, dan Tegalalang.
“Pada malam ini tgl 19 Oktober terbentuk pula PAC GP Ansor Blahbatuh,” terangnya.
Dihadapan calon anggota GP Ansor/Banser, Haryanto mengatakan agar senantiasa berkhidmah kepada NU dengan tulus dan iklas. serta menegaskan tidak bolehnya memakai atribut Ansor maupun Banser kecuali dalam acara dan kepentingan NU. Dirinya mengingatkan pula agar dalam melaksanakan tugas atau bertindak harus selalu dalam satu komando pimpinan.
Pada sambutan terakhir, Ro’is Syuriah MWC NU Kecamatan Blahbatuh Ust. Husnadi Yusron Ayyubi menyampaikan bahwa dengan terbentuknya PAC GP Anshor blahbatuh ini, dia merasa bersyukur kepada Allah SWT.
“Berarti dengan lahirnya PAC Ansor Kec. Blahbatuh, semoga bisa jadi kader yang militan dan punya loyalitas tinggi terhadap NU, serta memiliki komitmen yang kuat dibawah satu atap organisasi NU,” tegasnya.
Acara diteruskan dengan pembentukan pengurus PAC GP Ansor Blahbatuh oleh ketua terpilih Sahabat Sunarto sehingga tersusunlah struktur pimpinan anak cabang gp.anshor kecamatan blahbatuh.
Sahabat Sunarto setelah disahkan sebagai ketua mengutip dawuh Hadrotus syaikh KH.Hasyim Asy’ari “Sopo kang gelem ngurusi NU, mongko tak anggep dadi santriku, sopo kang dadi santriku tak dunga’ne Husnul Khotimah sak anak turune.”
“Bahkan ada yang mengatakan kita akan didampingi dan berkumpul diakhirat nanti. Mudah-mudahan kita semua yang telah berkenan menjadi pengurus menjadi santrinya dan Khusnul Khotimah serta berkumpul di akhirat nanti, amin ya Robbal alamin,’ tutupnya.
Penulis/foto: Jogo Poerwoko
Editor: Dadie W. Prasetyoadi