Relawan NU Peduli COVID-19 Bali Tangani Sterilisasi Kepulangan Santri Sukorejo

Facebook
X
WhatsApp
Telegram
Email

ASWAJADEWATA.COM | MANGUPURA

Para relawan NU Peduli COVID-19 Bali yang tergabung dalam gerakan #NUforBali Lawan COVID-19 telah hampir dua minggu bekerja keras melakukan operasi penyemprotan disinfektan di beberapa kabupaten/kota se- Bali.

Upaya ini dilakukan untuk membantu pemerintah daerah Bali mencegah penyebaran virus tersebut sebagai bentuk kepedulian masyarakat yang menjadi kebijakan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dalam intruksinya. Khususnya lewat Lembaga NUCare Lazisnu dan LPBI NU dibantu oleh Badan Otonom lain yang ada. Seperti IPNU, IPPNU, dan GP Ansor.

Tak ketinggalan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Bali, yang telah melakukan ratusan penyemprotan disinfektan di seluruh Bali. Selain tempat ibadah dan fasilitas umum seperti sekolah dan balai pertemuan warga, para relawan NU For Bali ini juga dilibatkan dalam proses pemulangan ratusan santri dari beberapa pesantren di Jawa Timur ke rumah masing-masing di Bali.

Satgas NU Peduli COVID-19 Bali membantu BPBD Pemkab Badung menerima kedatangan Santri Bali dari Pesantren Sukorejo

Penerimaan kedatangan para Santri tersebut menjadi prioritas Satgas NU Peduli COVID-19 dalam beberapa hari terakhir, khususnya dalam proses sterilisasi dari Virus tersebut. Dalam hal ini Satgas yang telah dibekali APD lengkap dan standar penyemprotan disinfektasi ini bekerjasama dengan Satgas COVID-19 Badung, BPBD, Tenaga dari dinas Kesehatan dan aparat keamanan terkait guna memastikan bahwa seluruh santri/santriwati tersebut dalam keadaan sehat dan tidak terpapar COVID-19.

H. Warta Sandi selaku Korlap Satgas NU menjelaskan, “Selain penanganan teknis saat kedatangan santri-santri tersebut, tim juga memberikan sosialisasi dan Edukasi tentang Isolasi Mandiri yang harus dilakukan oleh setiap santri yang datang selama 14 hari sejak tibanya di Bali, sebagai prosedur yang harus dilalui sebagai ODP.

“Ini dimaksudkan sebagai langkah preventif, dan jika dalam masa isolasi tersebut merasa mendapat gejala terpapar agar segera melaporkannya ke Call Centre yang telah diberikan. Kami bersama pemerintah daerah akan memantau kondisi setiap Santri. Data identitas serta kesehatan mereka semua ada pada kami dan pemerintah daerah.” tambahnya.

Santri pesantren yang mayoritas orang tuanya warga NU Bali itu pulang untuk menjalani masa liburan Ramadhan lebih cepat dari biasanya, karena keputusan Pemerintah RI meminta seluruh sekolah dan lembaga pendidikan di setiap tingkatan untuk memberlakukan belajar di rumah sebagai antisipasi wabah COVID-19 yang melanda dunia.

Reportase: Dadie W. Prasetyoadi

 

 

diunggah oleh:

Picture of Dadie W Prasetyoadi

Dadie W Prasetyoadi

ADMIN ASWAJA DEWATA

artikel terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »