ASWAJADEWATA.COM|
Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU Baturiti melakukan safari silaturahmi ke beberapa tokoh muda NU Bali pada Selasa, 29 Juni 2021.
Perjalanan rombongan pengurus PAC Fatayat NU Baturiti dengan tujuan thalabul ‘ilmi tersebut diawali menuju kabupaten Klungkung untuk menemui Habib Mahdi bin Yahya Al-Maghribi.
Menyambut baik kedatangan rombongan, Habib Mahdi meminta agar Fatayat NU Baturiti harus menjadi contoh yang baik, tidak saja bagi warga Nahdliyin, namun juga bagi masyarakat luas.
“Tebarkan ketentraman, ketenangan, dan kebaikan melalui dakwah NU dengan benteng iman dan takwa,” pesan Habib Mahdi saat itu.
Setelah dari Klungkung, rombongan menuju kabupaten paling barat pulau Bali yaitu Jembrana. Kedatangan rombongan disana disambut oleh Sahabati Laila Baras ketua PC Fatayat NU Jembrana bersama pengurus lain.
Dalam kesempatan ini Rombongan juga menemui Gus Muhammad Rifqil Halim (Gus Rifqil). Dimana Gus Rifqil ini adalah salah seorang Instruktur Wilayah (PKPNU) Bali.
Ketua PC Fatayat NU Jembrana Laila Baras saat memberi sambutan
Saat menyambut rombongan Fatayat NU Baturiti, Ketua Fatayat NU Jembrana Laila Baras menyampaikan sambutan yang intinya mengajak untuk bagaimana bisa beradaptasi dengan masyarakat sebaik-baiknya.
“Sehingga keberadaan kita dapat diakui melalui kegiatan-kegiatan yang bermanfaat,” imbuhnya.
Sementara itu, Gus Rifqil menyampaikan bahwa harus bersyukur atas kesempatan yang dimiliki untuk dapat berkhidmah di NU.
“Bersyukur berada di Jamiyyah NU ini. Karena NU itu adalah tempat berjuang untuk memperbaiki diri sendiri,” ucapnya.
Perjalanan safari Fatayat NU Baturiti dengan menggunakan bis ini turut melibatkan beberapa anggota Detasemen Wanita Banser (Denwatser) Baturiti. Keberadaan mereka untuk mengawal rombongan yang keseluruhannya adalah wanita.
Menjelang senja, Rombongan melanjutkan perjalanan menuju kecamatan Seririt, Buleleng untuk mengunjungi kediaman Habib Ali Utsman Assegaf.
Dalam wejangannya, Habib Ali mengatakan jika bergabung dalam Fatayat harus menjadi anggota Fatayat yang baik.
“Jika komunitas wanita baik, maka akan baik dalam negeri tersebut, maka jadikan Fatayat yang baik itu,” jelasnya.
Ketua Fatayat NU Baturiti (kanan) dan Ketua Panitia Masfufah.
Setelah ditutup dengan doa oleh Habib Ali, rombongan yang dipimpin langsung Ketua Fatayat NU Baturiti Sahabati Aminatun Hasanah dengan ketua panitianya Sahabati Masfufah itu mohon diri dan kembali ke Baturiti.
Kontributor: Fatayat NU Baturiti
