Wednesday 09th October 2024,

Sekretaris KOPERTAIS IV; STAI Denpasar Sebagai Ujung Tombak dan Ikon Moderasi Beragama di Indonesia

Sekretaris KOPERTAIS IV; STAI Denpasar Sebagai Ujung Tombak dan Ikon Moderasi Beragama di Indonesia
Share it

ASWAJADEWATA.COM |

Terlihat ada yang unik saat Wisuda IX th. 2021 STAI Denpasar digelar di Ballroom Aston Hotel Denpasar pada Kamis (16/12).

Seperti biasa sebelum acara dimulai, dilangsungkan pembacaan ayat suci Al Quran. Dua peserta wisuda menjadi Qori dan penterjemahnya. Mereka adalah Irham Assiri, Spd dari prodi MPI dan Siti Sofia Fadhila, SPd. prodi PAI.

Ketika membacakan terjemahan, Sofi panggilan akrab Siti Sofia Fadhila tidak hanya menyampaikannya dalam bahasa Indonesia, tapi dirinya juga menyampaikan dalam bahasa  Bali dan bahasa Inggris.

Memang seperti diketahui, STAI Denpasar beberapa waktu lalu terlibat langsung dalam penterjemahan Al Qur’an dalam bahasa Bali. Setelah 1 tahun bekerja, tim yang terdiri dari para dosen STAID bersama tokoh-tokoh muslim Bali lainnya ini akhirnya berhasil menerbitkan Al Quran terjemahan bahasa Bali di tahun 2019 lalu.

Hal tersebut tak ayal menarik perhatian Sekretaris KOPERTAIS IV Dr. H. Nazar Naamy, MSi yang hadir dalam gelaran Wisuda itu.

Saat memberi sambutan, H. Nazar mengungkapkan apresiasi yang tinggi atas keberhasilan ini.

“Saya sangat terinspirasi ketika tadi mendengar bacaan Al Qur’an yang diterjemahkan dalam bahasa Bali,” ucapnya.

Sekretaris KOPERTAIS IV Mataram Dr. H. Nazar Naamy, M.Si.

Selain itu, banyaknya tulisan-tulisan tentang moderasi beragama di pulau Bali antara Islam dan Hindu yang beredar menurutnya perlu mendapat dukungan.

“Ini perlu kita support. Bahwa STAI Denpasar harus dijadikan simbol dan ikon moderasi beragama di Indonesia,” tegas H. Nazar yang disambut tepuk tangan hadirin.

Dirinya menambahkan bahwa STAI Denpasar termasuk ujung tombak moderasi beragama. Dibuktikan dengan kontribusi dan partisipasinya yang telah banyak dilakukan selama ini.

“Untuk itu saya tantang Ketua STAID agar bekerja lebih keras lagi sehingga tahun depan rencana penambahan tiga prodi dapat terlaksana. Agar dapat segera menjadi Institut Agama Islam Denpasar,” tutupnya.

Penulis: Dadie W. Prasetyoadi

 

Like this Article? Share it!

Leave A Response

Translate »