ASWAJADEWATA.COM – Minggu 21/4 pukul 18.56 wita seperti dilaporkan oleh BPBD Kabupaten karangasem bahwa telah terjadi erupsi dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 3000m diatas puncak (6.142m diatas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 25 mm dan durasi ± 1 menit 22 detik.
TIM TRC dipimpin oleh Sekretaris BPBD karangasem dan Kasi. Kedaruratan dan Logistik bergerak ke lokasi terdampak hujan abu tersebut untuk membagikan masker dan assessment dampak erupsi serta berkoordinasi dengan instansi terkait.
Erupsi malam itu merupakan susulan dari erupsi dini hari sebelumnya yang mengakibatkan lontaran abu vulkanik hingga mencapai kota Denpasar dan dirasakan oleh warga.
Akibat kondisi ini pihak PVMBG menghimbau masyarakat di sekitar Gunung Agung agar tidak berada, dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya, yaitu area di dalam radius 4 km dari kawah puncak Gunung Agung, dan menetapkan status Siaga (Level 3).
Terpantau pula pergeseran masyarakat dari Dusun Lebih, Desa Sebudi, Kecamatan Selat ± 80 kk warga yang memiliki rumah di Rendang bergerak ke Rendang dan yang tidak memiliki rumah sementara ditampung dirumah penduduk setempat. Dan ± 15 kk masih bertahan tetap tinggal dirumahnya di Lebih.
Demikian pula sebagian warga Badeg Dukuh, Desa Sebudi bergeser sampai Lusuh Kangin, Desa Pering Sari di rumah Bapak Komang Gede Sudiarta ± 8 kk dengan 23 Jiwa, 7 anak anak ,2 Lansia , 13 Dewasa , dan 1 Balita. Juga dilaksanakan penyerahan matras 5 buah dan masker 500 pcs.
(dad)
