ASWAJADEWATA.COM |
Oleh: Muhammad Ihyaul Fikro
Dalam sebuha negara tentunya ada seorang pemimpin dan orang yang dipimpin dalam hal ini rakyat. Seorang pemimpin dalam memimpin sebuah negara tentu memiliki tugas pokok agar negara tersebut menjadi Negara yang aman dan makmur. Sehingga sering dijumpai di berbagai kitab kuning yang khusus membahas masalah kenegaraan bahwa tugas pokok dari seorang pemimpin atau imam adalah خراسة الدين و سياسة الدنيا (menjaga agama dan mensiasati dunia).
Dari dua tugas pokok ini memiliki sebuah tujuan untuk kemaslahatan umat.
Sehingga seorang pemimpin tidak bisa menjalankan tugas ini dengan seorang diri melainkan butuh anggota untuk menyelesaikan urusan umat, terutama dalam menjaga Agama. Dari itu seorang pemimpin atau Umara butuh seorang ulama dalam menjalankan tugasnya menjaga Agama dari orang-orang yang tidak bertanggungjawab, dalam artian melaksanakan tindakan tercela dengan mengatasnamakan agama.
Kemudian ketika kita melihat sejarah, terutama sejarah yang ada di Indonesia, bahwasanya ulama sangat memiliki peran yang sangat penting dalam kemerdekaan Indonesia ini. Dibuktikan dengan adanya pasukan Laskar Hizbullah yang dibentuk untuk melawan para penjajah. Tidak hanya itu adanya seruan resolusi jihad yang dikeluarkan oleh Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari. Satu upaya untuk membangkitkan semangat juang dari para pejuang. Didukung lagi dengan berbagai perlawanan dari para kyai yang ada di pelbagai daerah.
Tidak hanya selesai pada peperangan, Bahkan dalam merumuskan sebuah konstitusi negara, seorang ulama pun dilibatkan. Diwakili oleh KH. Wahid Hasyim yang tak lain adalah putra KH. Hasyim Asy’ari. Terlihat hingga sekarang, Ulama dan Umara menjadi suatu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Jika keduanya terpisahkan, maka tujuan terbentuknya sebuah negara tidak akan pernah tercapai. Hal ini karena seorang pemimpin selalu butuh pendapat para ulama terutama perihal Agama.
Maka dari itu dapat penulis simpulkan bahwasanya selain TNI dan Polri sebagai kekuatan Negara, bersatunya Ulama dan Umara merupakan salah satu alasan kenapa negara itu menjadi kokoh.
