Tuesday 30th April 2024,

Saatnya Peduli, Green Idul Fitri

Dadie W Prasetyoadi April 30, 2022 perspektif No Comments on Saatnya Peduli, Green Idul Fitri
Saatnya Peduli, Green Idul Fitri
Share it

ASWAJADEWATA.COM |

Setelah sebulan lamanya kita berpuasa menahan lapar dan dahaga lahir batin, kini kita akan merayakannya dengan kembali kepada kesucian, kembali ke titik nol. Saatnya untuk meminta keikhlasan Orang tua, keluarga besar, para pemimpin, para guru, teman teman dan orang orang yang selalu bersama kita, untuk memaafkan kita, sehingga kita dapat kembali bersih. Bersih hati kita, bersih kehidupan kita, dan bersih lingkungan hidup kita.

Green Idul Fitri adalah menunaikan ibadah dan merayakan Idul Fitri yang ramah lingkungan, sesuai tulisan Prof. Dr. Abdul Mu’ti, Guru Besar Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (Republika.id 27/4).

Tradisi silaturahmi akbar setahun sekali ini diadakan oleh hampir setiap keluarga muslim baik di kota maupun di kampung halaman, tentu
tak lepas dari sajian makanan dan minuman yang istimewa dengan jumlah yg cukup banyak. Tentunya ini akan berdampak terhadap lingkungan jika kita tidak bijak, seperti adanya sampah dari setiap rumah tangga.

Pastikan bahwa kita peduli dan bertanggung jawab terhadap sampah yang kita hasilkan, sampah organik dan anorganik, kita pilah dan kita atur dengan baik agar tak mencemari lingkungan.

Konsep Green Deen dipopulerkan oleh Ibrahim Abdul Matin (2010), dengan 6 prinsip, pertama: Keesaan Tuhan (Tauhid), kedua: Tanda ayat Tuhan yg agung, ketiga: Manusia sebagai pemimpin (Khalifa) di Bumi, keempat: Amanah Tuhan terhadap manusia, kelima: perjuangkan keadilan, keenam: Keserasian keseimbangan (mizan) antara manusia dan alam. Konsep ini dapat menumbuhkan rasa cinta dan peduli kita terhadap alam, selanjutnya dapat mewujudkan gaya hidup yang ramah lingkungan.

QS. Al Qashash 28:77, Islam melarang manusia merusak alam. Dimana Perbedaan kaum beriman dengan munafik dan fasik terletak pada perilakunya terhadap alam.

Mari kita pastikan keluarga kita saat merencanakan memasak hidangan besar untuk Hari raya Iedul Fitri, telah memperkirakan makanan tersebut cukup dan tidak berlebihan. Serta menggunakan kulit atau pembungkus makanan yang mudah terurai saat dibuang ke alam. Bila kita khawatir kurang saat penyajian, boleh kita lebihkan. Namun saat banyak yang tak terkonsumsi oleh para tamu, kita telah memiliki plan B nya. Misal kita menyajikan bertahap, menambah sekiranya perlu ditambah, sehingga yang tersisa masih dalam keadaan baik dan bisa kita berikan ke para tetangga, rumah yatim, petugas keamanan disekitar lingkungan kita dan pihak lain yang memerlukannya.

Saat kita sholat Iedul Fitrih di Masjid atau tanah lapang, kita pastikan para jamaah tidak membawa tas plastik sekali pakai (tas kresek). Sulitnya terurai tas kresek dan tas plastik lainnya di alam, menjadi salah satu penyumbang terbesar pencemaran lingkungan di dunia. Sebaiknya kita membawa tas kain, tas canva dan kantong yang ramah lingkungan lainnya, sehingga dapat dipakai berulang kali.

Peduli terhadap lingkungan berarti kita melindungi generasi yang akan datang, Selamat Idul Fitri. Taqoballahu minna waminkum, Minal aidin wal faizin. Mohon maaf lahir dan batin. Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam, MUI Prov. Bali.

Penulis: Adrid Indaryanto

Like this Article? Share it!

Leave A Response

Translate »