Bakar “Menyan” di Makkah

Facebook
X
WhatsApp
Telegram
Email
ASWAJADEWATA.COM
Saya terkejut dulu saat pertama kali umroh melihat ada orang Arab membakar sejenis menyan di tempat Sa’i. Saya kira orang tersebut keturunan Jawa.
Kata ‘mereka’ menyan kan warisan nenek moyang Jawa.
Dupa yang dibakar sebagai pengharum masjid ternyata memiliki riwayat tersendiri:
ﻋَﻦْ ﻋَﺎﺋِﺸَﺔَ، ﻗَﺎﻟَﺖْ: «ﺃَﻣَﺮَ ﺭَﺳُﻮﻝُ اﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ اﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺑِﺒِﻨَﺎءِ اﻟﻤَﺴَﺎﺟِﺪِ ﻓِﻲ اﻟﺪُّﻭﺭِ، ﻭَﺃَﻥْ ﺗُﻨَﻈَّﻒَ، ﻭﺗﻄﻴﺐ»
Aisyah berkata bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam memerintahkan untuk membangun masjid di perkampungan, dan dibersihkan serta diberi pengharum (HR Tirmidzi)
ﻗﺎﻝ اﺑﻦ ﺣَﺠَﺮٍ ﻭَﺑِﻪِ ﻳُﻌْﻠَﻢُ ﺃَﻧَّﻪُ ﻳُﺴْﺘَﺤَﺐُّ ﺗﺠﻤﻴﺮ اﻟْﻤَﺴْﺠِﺪِ ﺑِﺎﻟْﺒَﺨُﻮﺭِ ﺧِﻼَﻓًﺎ ﻟِﻤَﺎﻟِﻚٍ ﺣَﻴْﺚُ ﻛَﺮِﻫَﻪُ ﻓَﻘَﺪْ ﻛَﺎﻥَ ﻋَﺒْﺪُ اﻟﻠَّﻪِ ﻳُﺠَﻤِّﺮُ اﻟْﻤَﺴْﺠِﺪَ ﺇِﺫَا ﻗَﻌَﺪَ ﻋُﻤَﺮُ ﺭَﺿِﻲَ اﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﻋَﻠَﻰ اﻟْﻤِﻨْﺒَﺮِ
Ibnu Hajar berkata bahwa berdasarkan riwayat ini maka dianjurkan mengharumkan masjid dengan dupa. Namun menurut Malik hukumnya makruh. Sebab Ibnu Umar mengharumkan masjid saat Umar duduk di mimbar (Tuhfah Al Ahwadzi 3/168)
KH. Ma’ruf Khozin

diunggah oleh:

Picture of Aswaja Dewata

Aswaja Dewata

ADMIN ASWAJA DEWATA

artikel terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »