ASWAJADEWATA.COM |
Oleh: Rafiq Anshari
Dalam sejarah peradaban Islam, Khalifah ke-2 Amirul Mukminin yaitu Umar bin Khattab telah mencetuskan pembuatan kalender Hijriah yang sampai saat ini dijadikan sebagai rujukan oleh umat Islam sedunia dalam menentukan dan melihat hari-hari besar Islam, khususnya dalam menyambut Tahun Baru Islam atau Peringatan 1 Muharram 1445 H.
Berbicara tentang Tahun Baru Islam atau Muharram, tentunya ada beberapa sejarah yang dapat dijadikan hikmah dan tolok ukur untuk membangun peradaban dunia.
Adapun beberapa peristiwa itu diantaranya, diterimanya taubat Nabi Adam as., diangkatnya Nabi Idris as. ke tempat yang tinggi, selamatnya kapal Nabi Nuh as. dari banjir bandang, selamatnya Nabi Ibrahim as. dari kobaran api, turunnya kitab Taurat kepada Nabi Musa as., sembuhnya Nabi Ya’qub dari kebutaan, sembuhnya Nabi Ayyub as. dari penyakit kulit, dikeluarkannya Nabi Yunus as. dari perut Ikan Nun, selamatnya Nabi Musa as. dari kejaran Fir’aun, diampuninya Nabi Dawud as. atas kesalahannya, diberinya Nabi Sulaiman as. berupa kekuasaan, terangkatnya Nabi Isa as. ke langit, dan diampuninya kesalahan Nabi Muhammad SAW yang telah lewat dan yang akan datang.
Beberapa peristiwa diatas mengajarkan dan mengisyaratkan bahwa sebagai muslim sejati, pada momentum bulan Muharram ini agar senantiasa membangun peradaban dunia yang diawali dengan semangat hijrah menuju kebaikan, muhasabah disertai memperbaiki kesalahan, serta membuka lembaran kehidupan yang lebih baik lagi. Sehingga diharapkan akan tumbuh insan-insan yang berperadaban dan berkemajuan untuk Agama dan Bangsa.
Dengan harapan itu semua, tentunya sebagai muslim yang berperadaban, bukan hanya semangat spiritual yang dibutuhkan, namun juga butuh energi dari kekuatan doa. Sebagaimana doa yang telah diajarkan untuk menyambut Tahun Baru Islam atau Muharram sebagai berikut.
اَللّٰهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهٰذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وَالعَوْنَ عَلَى هٰذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ
Artinya: “Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.”
Jika telah mampu membangun semangat hijrah dengan disertai doa, maka akan tumbuhlah insan-insan sejati untuk membangun peradaban dunia demi jayanya Agama Islam dan Bangsa Indonesia.