ASWAJADEWATA.COM | DENPASAR
Umat dari lintas agama (Islam, Hindu, Kristen) tengah berkumpul pada Rabu malam, 15 Juli 2020 di Jl. Pura Demak, Denpasar dalam rangka sosialisasi empat pilar kebangsaan dan doa bersama untuk kebangkitan Bali ditengah menghadapi covid-19.
Dalam acara tersebut, hadir beberapa tokoh lintas agama sebagai pembicara yaitu, Gus Nuril, Pendeta Andreas Hendey, Dr. I Made Adi Surya Pradnya, dan Haryo Bagus Sujatmiko, SH.
Acara yang diselenggarakan oleh Gerak BS Bali bersama PCNU Kota Denpasar dan PGN Bali itu mendapat sambutan antusias dengan hadirnya beberapa ormas keagamaan.
Puluhan peserta dari lintas agama berdo’a dipimpin Gus Nuril dengan khusyu’ menundukkan kepala memohon kepada Tuhan Maha Esa agar dimaafkan segala dosa dan musibah virus corona segera berakhir.
Sebelum doa bersama, terlebih dahulu diselenggarakan dialog kebangsaan dalam rangka memperkuat Ideologi Pancasila sebagai dasar negara.
Gus Nuril menegaskan, pancasila sebagai dasar negara tidak perlu lagi diperdebatkan. Baginya, yang mesti dilakukan adalah mencari titik temu dari sekian perbedaan demi kebaikan dan kemajuan Indonesia.
“Bagaimana menemukan titik temu untuk berbuat sebaik-baiknya untuk Indonesia,” pesan tegasnya.
Sependapat dengan Gus Nuril, I Made Adi Surya Pradnya sebagai Tokoh Hindu juga mengatakan, kebenaran sejati yakni menerima segala perbedaan. Dan baginya, salah satu ciri orang pemahaman agamanya mendalam adalah ketika dapat dengan mudah menerima perbedaan.
Dalam acara tersebut juga hadir Ketua MPR RI Bambang Soesatyo melalui teleconfren. Dirinya mengapresiasi acara tersebut. Serta mengajak masyarakat agar bersama-sama menghadapi covid-19.
“Masa-masa sulit ini bisa kita lalui dengan baik. Tentu dibutuhkan kesadaran bersama. Tidak bisa pemerintah sendirian, masyarakat mesti gotong royong, karena ini menjadi taggung jawab kita bersama,” harapnya.
Penulis: Wandi Abdullah
Editor: Dadie W. Prasetyoadi