ASWAJADEWATA.COM |
Gelombang pandemi COVID-19 yang sudah hampir 1 tahun lamanya melanda seluruh dunia berdampak terhadap perekonomian global termasuk pulau Bali sebagai daerah kunjungan favorit wisatawan mancanegara.
Begitu pula usaha penunjang pariwisata seperti industri mebel dan interior yang dimiliki oleh H. Syakroni Yunus. Pengusaha asal kota Malang ini telah merintis usahanya yang berlabel “Fastco Interior Bali” sejak tahun 2002, bersamaan saat Bom Bali I meluluh lantakkan pariwisata Bali waktu itu.
Berbekal pengalamannya memulai usaha saat itu, H. Roni sapaan akrabnya menceritakan kepada aswajadewata.com kiat-kiatnya bertahan dalam kondisi sekarang. Keyakinannya bahwa habis gelap terbitlah terang membuatnya tetap optimis menghadapi pandemi ini.
Mengawali dengan nama ‘Fastco’, H. Roni mengungkapkan bahwa nama itu diambil dari kependekan bahasa Arab “Fastabiqul Khoirot”, yang artinya: berlomba dalam kebaikan. Dia menceritakan usahanya bermula dari permintaan untuk mengisi mebel dan interior dari sebuah Mall yang baru dibangun di daerah Kuta. Dari situ perlahan usahanya membesar hingga meluaskan pasar ekspor ke Eropa. Pelanggan mancanegara mempercayakan produksi mebel-mebel mereka kepada H. Roni di Indonesia, bahkan seorang desainer Jerman kala itu pernah memberinya job produksi mebel untuk sebuah hotel di Zurich.
Mulanya Fastco khusus memproduksi mebel berbahan dasar tanaman Enceng Gondok dan Rotan. Waktu itu trend tersebut sangat diminati oleh pelanggan asing, karena unik dan khas. Setelah berjalan hingga 18 tahun sekarang, H. Roni mampu mengembangkan usahanya dengan membangun showroom, workshop dan gudang di beberapa tempat sekitar area Kuta dan Denpasar. Kantor utamanya kini berada di jalan By Pass Ngurah Rai no. 538 Sanur, Bali.
“Kita harus tetap menjaga kreativitas dan optimisme dalam situasi pandemi ini, dan tetap beraktivitas semampu kita untuk berkreasi,” ujarnya.
“Saat ini kami tetap mengerjakan permintaan perawatan mebel dari beberapa hotel bintang 5. Mereka mengambil kesempatan di situasi sepi tamu untuk merenovasi atau melakukan reparasi semua properti yang dimiliki. Jadi tidak sepenuhnya benar jika dikatakan semua hotel di Bali tutup dan gulung tikar,” ungkapnya lagi.
Selain itu, pemanfaatan teknologi informasi dan sosial media diakuinya juga sangat membantu untuk tetap terhubung dengan para pelanggan-pelanggannya di Eropa. Menurutnya keterbatasan fisik untuk saling bertemu dan berkomunikasi saat pandemi ini sudah bisa teratasi dengan berbagai fasilitas online yang ada. Pemasaran produk juga jauh bisa lebih mudah dan efektif untuk dilakukan.
“Jangan menyerah dengan keadaan, kita harus belajar menyesuaikan dengan perkembangan jaman,” tegasnya.
Selanjutnya H. Roni juga mengingatkan untuk selalu peduli dengan lingkungan. Sebisanya untuk saling membantu antar sesama masyarakat, karena menurutnya itu juga penting agar kita bisa cepat bangkit bersama.
Prinsip itu yang diterapkannya dalam hidup bersosial di masyarakat, sehingga membuatnya dekat dengan komunitas-komunitas keagamaan hingga kemudian membuatnya diminta menjadi Ketua yayasan yang sedang membangun sebuah Masjid cukup luas di daerah Sanur.
“The more you give, the more you get. Itu prinsip yang saya pegang selama ini, pungkasnya.
Penulis: Dadie W. Prasetyoadi