ASWAJADEWATA.COM | DENPASAR
Jum’at pagi (27/11), Patriot Garuda Nusantara (PGN) Bali menurunkan anggotanya dari beberapa daerah se-Bali di Lapangan Bajra Sandi Renon, Denpasar. Kehadiran mereka di depan lapangan yang biasa dipakai kegiatan olah raga pagi warga Denpasar itu cukup menarik perhatian pengemudi kendaraan yang lalu lalang.
Tujuan berkumpulnya anggota PGN Bali ini adalah untuk menyampaikan orasi penolakan atas rencana kedatangan M. Riziek Shihab, Imam Besar Front Perjuangan Islam Indonesia ke Bali.
Lagu Indonesia Raya dinyanyikan bersama sebagai wujud Nasionalisme saat pembukaan aksi orasi tersebut.
Bersama beberapa organisasi kemasyarakatan lain yang turut hadir disana, satu persatu perwakilan dari tiap ormas dan komunitas menyampaikan orasi singkat yang intinya sama, yaitu menolak keberadaan FPI di Bali karena dinilai akan dapat meresahkan dan mengganggu suasana harmonis antar masyarakat Bali, salah satu komunitas itu diantaranya adalah Demi Anak Generasi (DAG).
Bali yang sedang mencoba mengatasi dampak pandemi COVID-19 dalam aspek ekonomi membutuhkan stabilitas keamanan. Setiap unsur masyarakat sedang giat bahu membahu bersama memulihkan kondisi ini karena merasa Bali adalah rumah bersama yang patut dirawat dan dijaga.
Gus Yadi, selaku Panglima Makowil PGN Bali senada dengan Ketua PGN Bali H Daniar Trisasongko mengatakan bahwa Riziek sama sekali tidak mencontohkan akhlak Nabi SAW.
“Bagaimana bisa dia ingin melakukan Revolusi Akhlak di negeri ini, sedangkan seperti kita tau akhlak yang ditunjukkannya dalam setiap kesempatan seperti itu,” tegasnya.
Lebih jauh disinggung olehnya tentang ucapan Riziek baru-baru ini yang menghina TNI dan Polri. “Sebagai warga bangsa, kami merasa tak terima dengan perkataan yang dilontarkan oleh Riziek itu. Aparat harus tegas untuk memintanya bertanggung jawab. kalau perlu segera ditangkap agar tidak berlarut-larut,” ujarnya disambut tepuk tangan yang hadir.
Selain itu PGN sebagai ormas kebangsaan yang didirikan oleh Dr. KH. Nuril Arifin itu juga menyatakan dukungannya kepada pemerintah untuk segera membubarkan ormas inisiator Gerakan 212 itu.
Akhirnya aksi PGN yang dijaga oleh aparat kepolisian itu berakhir aman dan tertib dengan doa bersama sebagai penutup yang dipimpin langsung oleh Gus Yadi agar Indonesia senantiasa aman, damai, dan segera dapat keluar dari musibah pandemi.
Penulis: Dadie W. Prasetyoadi
Editor: Abdul Karim Abraham