ASWAJADEWATA.COM |
Wayan Suwirya selaku pemangku Pura Dalem Mekah di lingkungan banjar Anyar-Anyar Ubung Kaja mengatakan bahwa selama masa pandemi, protokol kesehatan diterapkan secara normatif dalam acara keagamaan di Pura tempatnya bertugas tersebut. Minimal setiap warga yang ingin melakukan ibadah disana diminta menggunakan masker.
Hal tersebut disampaikannnya saat menerima bantuan Alat Kesehatan dari Patriot Garuda Nusantara provinsi Bali (PGN), Rabu (30/12).
Baca Juga: Perbekel Desa Tegal Kerta: Bantuan PGN Bali Membuat Kami Lebih Semangat Hadapi Covid 19
“Dengan adanya bantuan PGN, protokol kesehatan dapat lebih lengkap diterapkan di Pura Dalem,” katanya.
Kegiatan PGN di pura yang juga dikenal dengan nama Pura Beten Ringin tersebut merupakan lanjutan aksi sosial PGN dalam pendistribusian sejumlah paket Alat Kesehatan (Alkes) jelang akhir tahun 2020 yang dimulai sejak beberapa hari terakhir. Sebagai bentuk kepedulian terhadap penyebaran Covid 19 yang masih berlanjut hingga sekarang.
Pura Dalem Mekah memiliki warga pengempon sebanyak 20 KK. Namanya yang terkesan islami itu memang memiliki sejarah panjang. Bahkan tradisi ibadah disini dilakukan selain menghadap ke arah timur, juga ke arah barat.
Suwirya mengungkapkan bahwa atas nama warga merasa beruntung dan berterima kasih karena mendapat perhatian yang difasilitasi oleh PGN ini.
“Bantuan ini sangat tepat, karena selama ini belum ada fasilitas protokol kesehatan memadai yang dimiliki pura sendiri. Jadi sekarang kami bisa memfasilitasi warga yang ingin melakukan ibadah di pura dengan lebih baik dan aman,” terangnya.
Penyerahan bantuan berupa hand sanitizer, tangki penyemprotan sekaligus tablet disinfektan, vitamin C, dan masker tersebut selain disampaikan langsung oleh Ketua PGN provinsi Bali H. Daniar Trisasongko dan Wakil Ketua Mulyadi, turut pula disaksikan oleh Ketua Komisi I DPRD Kota Denpasar Ir. I Ketut Suteja Kumara.
Suteja menjelaskan kepada pengurus pura yang hadir bahwa dirinya selalu mengikuti kegiatan PGN Bali selama ini. Menurutnya, PGN telah membuktikan sebagai salah satu ormas yang berkomitmen terhadap ideologi kebangsaan dan kebhinekaan. Dibuktikan dengan kegiatannya yang tidak pandang agama, suku dan ras di masyarakat.
“Saya mengapresiasi apa yang dilakukan PGN Bali. Hingga bisa menghimpun bantuan dan berkontribusi bagi masyarakat di Denpasar dalam upaya menghentikan penyebaran covid 19,” ujarnya.
“Kita bisa saksikan prinsip kebangsaan yang dimiliki PGN telah dibuktikan dengan hal yang bermanfaat langsung bagi masyarakat,” tambah Suteja lagi.
Politisi PDIP ini berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut sebagai wujud kepedulian sesama komponen masyarakat. Khususnya dalam masa pandemi.
Setelah selesai di Pura Dalem Mekah, distribusi Alkes PGN Bali dilanjutkan menuju Pura Desa Denpasar yang berada tepat di pusat kota jalan Gajah Mada Denpasar.
Made Atmaja sebagai Penglingsir Pura Desa Denpasar yang menemui rombongan merasa senang akhirnya bisa bertemu dengan PGN dalam kegiatan sosial. Seperti dikatakannya saat membuka sambutan.
“PGN ini bisa dikatakan sebagai serdadu Nusantara seperti yang diharapkan para pendahulu kita. Dengan melaksanakan misi sosial tanpa memandang perbedaan. Cocok sekali dalam kondisi negara kita yang saat ini sedang digoncang isu-isu perpecahan dan intoleransi,” ujarnya.
Dirinya mengatakan bahwa alat-alat bantuan ini jelas akan sangat bermanfaat bagi para pemedek (masyarakat yang beribadah-red) di Pura Desa Denpasar.
Dalam kesempatan itu sekaligus diserahkan pula paket bantuan ke dua pura lainnya dalam wilayah desa Wangaya Denpasar, yaitu; Pura penataran, dan Pura Molimo.
Ketika diminta menyampaikan sambutan, Panglima PGN Gus Yadi mengatakan merasa bangga dapat berpartisipasi bersama seluruh masyarakat lintas agama dan adat di Denpasar dalam gerakan membendung penyebaran covid 19. Menurut penjelasannya, hari ini juga telah dilakukan distribusi yang sama di sebuah Gereja di jalan Sesetan Denpasar.
“Sesuai ideologi kebangsaan yang dianut PGN, kami mendistribusikan bantuan ini di tempat ibadah semua agama di Denpasar. Baik itu masjid , gereja, dan begitu pula Pura,” tandasnya.
Penulis: Dadie W. Prasetyoadi
Editor: Abdul Karim Abraham