ASWAJADEWATA.COM |GIANYAR
Generasi Muda Masjid merupakan wadah yang diibaratkan seperti kawah candra dimuka yang menghasilkan berlian – berlian baru. Demikianlah yang disampaikan oleh H. Ibnu Atho’illah,ST,MT sekaligus membuka acara Kongres II Generasi Muda Masjid Agung (GEMMA) Al – A’la Kab Gianyar, Ahad 24 Oktober 2021.
“Berlian – berlian tersebut agar menjadi baik dan bagus serta mengeluarkan sinar yang berkilau tentu harus ditempa, digosok, diasah dan diamplas terlebih dahulu,” ungkap Ketua Dewan Syuro Masjid Agung Al-A’la Kabupaten Gianyar sekaligus Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Gianyar ini.
Hal senada juga diungkap oleh Ketua Dewan Tanfidz Masjid Agung Al – A’la Kab Gianyar, Ustadz Agus Arianto. Beliau menyampaikan bahwa jarang pemuda dan pemudi yang hatinya digerakkan kepada Masjid. Kemudian mengutip hadits
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: اَلْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْـمَسَاجِدِ ، وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ اِجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ ، وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ ، فَقَالَ : إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Tujuh golongan yang dinaungi Allah dalam naungan-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: Imam yang adil, seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allah, seorang yang hatinya bergantung ke masjid, dua orang yang saling mencintai di jalan Allâh, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya, seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allah.’ Dan seseorang yang bershadaqah dengan satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya, serta seseorang yang berdzikir kepada Allâh dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya.”
Ka.Si. Bimas Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gianyar, H. Masruhan, dalam sambutannya mengungkapkan rasa bangganya karena pemuda dan remaja yang ada di sini memilih hadir ke majelis ini. Karena generasi muda zaman sekarang saat ini lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermain gadget.
Kemudian Komisi Dakwah MUI Provinsi Bali ini memaparkan zaman keemasan Islam ditandai dengan adanya perpustakaan Baitul Hikmah pada masa Kholifah Harun Ar Rasyid Dinasti Abbasiah. Serta tokoh-tokoh Islam yang menjadi rujukan dunia seperti
Muhammad bin Musa al-Khawarizmi,
Ibnu Rusyd atau Averroes atau Ibnu Sina atau Avicena sebagai motivasi agar setelah menjadi remaja masjid, mampu memberi kontribusi bagi ummat.
Adapun acara ini digelar di Masjid Agung Al – A’la Kab Gianyar dalam rangka pergantian pengurus masa khidmat 2018-2021 yang seminggu sebelumnya telah melaksanakan Diklat Kepemimpinan Dasar terkait Masjid dan diikuti seluruh anggota.
Diklat tersebut guna mematangkan pemahaman terkait keutamaan memakmurkan Masjid, fungsi Masjid manajemen Masjid, dan generasi muda Masjid.
Dan terpilih kembali sebagai Ketua yaitu M. Dedy Pratama Yulistiono Ys melalui sistem voting dengan perolehan suara tertinggi yakni 54% dari keseluruhan anggota yang hadir.
Foto: M. Dedy Pratama Ys, Ketua baru GEMMA Gianyar yang juga Sekretaris PC GP Ansor Kabupaten Gianyar.
Dalam sambutannya, Sekretaris PC GP Ansor Kabupaten Gianyar ini akan melaksanakan program tak hanya diintern masjid saja, tapi juga menguatkan jaringan remaja masjid se- Bali Timur.
Acara ini juga dihadiri oleh remaja Masjid yang ada di Kabupaten Gianyar dan turut mengundang remaja Masjid se-Bali timur. Seperti Remaja Masjid Al Abror (Rismala) Sidemen Karangasem, Remaja Masjid Al Khikmah Kampung Lebah Klungkung, Remaja Masjid Agung Bangli, Remaja Masjid Al Fatah Klungkung dan Remaja Masjid Al Imron Toya Pakeh, Nusa Penida Klungkung.
Kontributor: Agus Surya
